Indonesia Open 2017

Pebulutangkis Indonesia Bersinar di Luar, Melempem di Dalam, Mitos atau Fakta?

Rabu, 14 Juni 2017 16:09 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Lanjar Wirartri/Indosport.com
Ekspresi kekecewaan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Copyright: © Lanjar Wirartri/Indosport.com
Ekspresi kekecewaan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.

Sebuah kejadian tidak terduga terjadi dalam ajang Indonesia Open 2017. Pasalnya, salah satu unggulan Indonesia untuk dapat merebut gelar juara di nomor tunggal putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon langsung tersingkir di babak pertama.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada Rabu (14/06/17), Kevin/Marcus dipaksa menyerah oleh pasangan Kim Astrup/Anders Skaarup dengan skor akhir 16-21 dan 16-21.

© Herry Ibrahim/Indosport
Kevin dan Marcus Copyright: Herry Ibrahim/IndosportKevin/Marcus terhenti di babak pertama Indonesia Open 2017.

Kekalahan Kevin/Marcus itu pun sangat di luar harapan. Bagaimana tidak, di turnamen-turnamen sebelumnya, pasangan yang dijuluki dua minion tersebut mampu membuat kejutan dengan meraih hattrick gelar juara.

Baca Juga

Ya, sebelum terhenti di babak semifinal Singapore Open 2017, Kevin/Marcus sudah lebih dulu berhasil merebut gelar juara di ajang All England 2017, India Open 2017, dan Malaysia Open 2017.

Keberhasilan merebut gelar juara tersebut pun membuat peringkat keduanya naik tajam hingga akhirnya menduduki peringkat pertama, mengungguli Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) dan Li Junhui/Liu Yuchen (China).

© Herry Ibrahim/Indosport
Lapangan Istora Senayan siap dipakai untuk kejuaraan BCA Indonesia Open 2016. Copyright: Herry Ibrahim/IndosportSudah tiga tahun pebulutangkis Tanah Air gagal juara di Indonesia Open.

Namun, seluruh kiprah yang mentereng tersebut seolah sirna setelah keduanya gagal mempersembahkan gelar juara di hadapan banyak masyarakat Indonesia yang menyaksikan mereka secara langsung.

Melihat hal itu, INDOSPORT coba mengungkap tabir di balik nasib buruk para pebulutangkis Indonesia yang seolah kehilangan kekuatannya saat tampil di hadapan publik sendiri.