Indonesia Open 2017

Lakukan Kekerasan terhadap Wartawan di Indonesia Open 2017, Brimob Minta Maaf

Senin, 19 Juni 2017 13:53 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Gema Trisna Yudha
© Anatara
wartawan LKBN ANTARA, Ricky Prayoya (kedua dari kanan) berjabat tangan dengan Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya, AKBP Heru Novianto. Copyright: © Anatara
wartawan LKBN ANTARA, Ricky Prayoya (kedua dari kanan) berjabat tangan dengan Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya, AKBP Heru Novianto.

Kekerasan yang dilakukan oleh oknum Brigade Mobil (Brimob) kepada salah seorang jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ricky Prayoga berujung permintaan maaf. Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya, AKBP Heru Novianto mengakui tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh jajarannya.

"Kejadian ini cukup memalukan. Saya mewakili pimpinan Brimob Polda Metro Jaya, memohon maaf atas kejadian ini. Kami sadari anggota kami melakukan kesalahan," kata AKBP Heru di Kantor Wisma Antara, Jakarta, Senin, (19/06/17) seperti dilansir dari laman Antara.

© INDOSPORT
Kekerasan Terhadap Jurnalis. Copyright: INDOSPORTKekerasan terhadap jurnalis.

Heru mengungkapkan, pelaku kekerasan terhadap wartawan dilakukan oleh lima orang. Salah satunya ialah Baratu Adam Nasution. Tidak tanggung-tanggung, bila terbukti bersalah, Heru akan menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya.

Baca juga:

"Secara internal, kami sudah memeriksa Adam dan beberapa temannya. Kalau terbukti bersalah, kami akan memberikan hukuman disiplin,” ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan, jajarannya mengambil sikap yang berlebihan atas kejadian itu. "Ada kelalaian dalam bersikap, berlebihan," paparnya.

© Youtube
Indonesia Open. Copyright: YoutubeSejumlah oknum Brimob menggiring Ricky Prayoga di ajang Indonesia Open 2017.

Seperti diketahui, hari terakhir pagelaran Indonesia Open 2017 di JCC Plenary Hall, Jakarta, Minggu, (18/06/17) diwarnai oleh tindakan represif oleh oknum anggota Brimob. Ricky yang ketika itu tengah bertugas meliput turnamen, mendapat perlakuan kekerasan dari aparat keamanan negara tersebut.

"Awalnya lihat-lihatan. Lalu adu argumen. Adam lihat ke Ricky, Ricky lihat Adam. Lalu Adam mengatakan kenapa lihat-lihat? Tidak boleh lihat-lihat. Adam cukup muda, mungkin mood Adam lagi tidak bagus saat itu, lalu muncul emosinya untuk melakukan perlawanan," beber Heru menjelaskan kronologis kejadian.