Alexander Zverev, 'Kryptonite' Baru Roger Federer

Senin, 14 Agustus 2017 16:53 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Getty Images
Alexander Zverev berhasil memenangkan trofi Rogers Cup. Copyright: © Getty Images
Alexander Zverev berhasil memenangkan trofi Rogers Cup.

Petenis 20 tahun asal Jerman, Alexander Zverev, melanjutkan tajinya dengan meraih gelar kelimanya tahun ini, di Rogers Cup 2017. Gelar ini ia dapatkan hanya terpaut seminggu usai menang turnamen Citi Open di Washington DC dari Kevin Anderson.

Zverev hanya butuh straight set untuk mengandaskan pemenang Wimbledon 2017, Roger Federer di turnamen yang berlangsung di Montreal, Kanada ini. Ia menang 6-3 dan 6-4 dan memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 10 laga. 

© INDOSPORT
Alexander Zverev berhasil memenangkan trofi Roger Cup. Copyright: INDOSPORTAlexander Zverev berhasil memenangkan trofi Rogers Cup.

"Maaf Anda tak menang di Montreal tahun ini. Semoga Anda masih bisa kembali ke sini tahun-tahun depan dan saya yakin Anda akan mendapat gelarnya," goda Zverev kepada Federer saat penyerahan trofi.

"Laga melawan Roger ini adalah sesuatu yang sangat spesial bagi saya karena dia adalah idola saat saya tumbuh besar. Mengalahkan petenis terbaik sepanjang masa, bukan di sembarang final, tetapi di laga Masters 1000, sangat luar biasa," sambungnya.

Adik kandung dari Mischa Zverev ini membuktikan diri sebagai kandidat kuat untuk pemenang turnamen-turnamen besar tahun ini, setelah menjadi pemain aktif kedua setelah Jo-Wilfried Tsonga yang menang dua gelar Masters, di luar The Big Four (Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Andy Murray).

Ini menjadi kali kedua Federer tumbang dari Zverev, dari total empat pertemuan, dan menjadi kekalahan Federer yang ketiga dari 38 laga musim ini. Zverev lantas dianggap menjadi 'Kryptonite' baru, atau senyawa yang merupakan kelemahan Superman, bagi kedigdayaan Federer.

Sebelumnya, Nadal-lah yang disebut-sebut sebagai 'Kryptonite' petenis asal Swiss tersebut. Dari total 37 pertemuan, Nadal memenangkan 23 pertandingan di antaranya.

© INDOSPORT
Alexander Zverev dan Roger Federer. Copyright: INDOSPORTAlexander Zverev dan Roger Federer.

Sementara itu, Federer mengaku sedang dalam keadaan tidak fit dalam laga final ini. "Setelah liburan dan latihan, badan jadi agak kaget. Saya merasakannya sepanjang minggu. Sedikit nyeri otot dan sakit di sana-sini," keluh Federer usai laga.

Ini merupakan turnamen pertamanya setelah memenangkan Wimbledon 2017. Sementara AS Terbuka akan menjadi turnamen Grand Slam terakhir di tahun ini dan dimulai pada 28 Agustus mendatang.

"Menatap AS Terbuka, tentu saja saya ingin berada dalam kondisi terbaik. Memenangkan (Grand Slam) ketiga musim ini, Grand Slam ke-20 saya, rasanya akan gila. Semoga saya siap 100 persen saat momen itu," imbuh petenis 36 tahun ini.