Korea Open 2017

Gagal di Korea Open 2017, Ini Kata Jonatan Christie

Minggu, 17 September 2017 14:26 WIB
Editor: Herry Ibrahim
© PBSI
Jonatan Christie dan Anthony Ginting. Copyright: © PBSI
Jonatan Christie dan Anthony Ginting.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie harus puas menjadi runner up Korea Open Super Series 2017. Ia kalah di babak final, dari rekannya sendiri, Anthony Sinisuka Ginting dalam pertarungan rubber game 13-21, 21-19, dan 20-22 di SK Handball Stadium, Seoul, Minggu (17/09/17).

© INDOSPORT
Anthony Sinisuka Ginting (kanan) berhasil juara Korea Open Super Series 2017 dan Jonatan Christie. Copyright: INDOSPORTAnthony Sinisuka Ginting (kanan) berhasil juara Korea Open Super Series 2017 dan Jonatan Christie.

Di pertandingan ini, Jonatan terlihat dibawah performanya. Beberapa kali, ia selalu kesulitan meladeni perlawana Anthony. Namun Jojo, panggilan akrab Jonatan, tetap mensyukuri atas hasil yang digapainya.

"Pertama-tama pastinya puji Tuhan, berkat yang sudah Tuhan kasih di sini luar biasa sekali buat saya. Kalau bukan karena-Nya saya nggak mungkin bisa sampai di final," kata Jonatan seperti rilis resmi PBSI yang diterima INDOSPORT.

Jonatan sendiri mengakui jika Anthony bermain lebih bagus dari dirinya. Faktor angin dan kurangnya adaptasi dengan lapangan, juga menjadi kendala tersendiri bagi Jojo untuk kembali menaklukkan Anthony seperti pertemuan terakhir mereka di Malaysia Open 2017.

"Yang pasti hari ini Anthony main lebih lepas tadi. Dan saya merasakan angin yang berbeda lahi dari kemarin. Dua kali pindah lapangan, saya merasa perbedaan anginnya lumayan sekali. Mungkin tadi Anthony lebih bisa beradaptasi karena kemarin dia main di lapangan yang sama. Dia lebih kenal kondisi lapangan. Padahal tadi saya sudah berusaha keluar dari tekanan, tapi ya rejeki belum memihak saya," jelas Jonatan.

© INDOSPORT
Anthony Sinisuka Ginting smash shuttlecock dari Jonatan Christie. Copyright: INDOSPORTAnthony Sinisuka Ginting.

"Bedanya lebih ke lapangannya aja kalau tadi. Karena kemarin dia kan main di situ. Jadi dia lebih merancang buat main apa ya pas awal-awal game tersebut," tutup Jonatan.