Andy Murray Punya Niat yang Tulus Untuk Negaranya

Rabu, 29 November 2017 23:19 WIB
Penulis: Matheus Elmerio Giovanni | Editor: Abdurrahman Ranala
© Anadolu Agency via Getty Images
Andy Murray saat French Open 2017 Copyright: © Anadolu Agency via Getty Images
Andy Murray saat French Open 2017

Untuk pertama kalinya, Andy Murray yang merupakan juara Wimbledon Open mengungkapkan keinginannya untuk terjun ke manajemen olahraga. Namun, hal tersebut bukanlah untuk mencari untung, tapi semata-mata untuk membantu anak-anak muda Britania Raya yang memiliki talenta menjadi atlet dunia seperti dirinya.

Atlet dunia yang sudah berusia 30 tahun itu menjelaskan rencananya untuk merekrut dan menjadi mentor untuk para talenta terbaik di Britania Raya, padahal dirinya juga masih aktif bermain tenis di berbagai kejuaraan dunia saat ini. Dirinya yakin dengan pengalaman dan pahitnya dunia sebagai atlet yang dimiliki, dia bisa membantu para atlet masa depan Britania Raya.

Murray juga mengatakan bahwa tidak ada yang tidak bisa jika memang ada kemauan, meskipun usia yang masih terlalu dini. Dia bahkan membeberkan bahwa dirinya sudah bermain tenis sejak usia 3 tahun. Murray juga memberitahu bahwa dia pertama kali menandatangani kontrak dengan manajemen olahraga saat usianya masih 12 tahun.

Meski mengakui saat itu dirinya cukup ceroboh dan terburu-buru, namun dirinya yang saat itu masih remaja terus berupaya untuk tetap profesional dan jauh dari orang tua. Namun, Murray juga membenarkan bahwa saat usia remaja menandatangani kontrak jangka panjang akan menjadi masalah. Tapi, sang pemain menegaskan masalah tersebut bisa terhindar jika orang-orang di sekitar anda merupakan orang-orang yang tepat.

Setelah menjelaskan masa remaja yang dialaminya cukup ketat karena kontrak jangka panjang, Murray juga memberitahu media bahwa dia sudah mulai membangun manajemen olahraganya sendiri setelah menjuarai Wimbledon pada 2013 lalu. Didirikan pada 2013, manajemen olahraga tersebut diberi nama 77 Sports Management. Alasan dibalik nama tersebut adalah 77 tahun lamanya Inggris puasa gelar di cabang tenis saat dia menjuarai Wimbledon 2013 silam.

© INDOSPORT
Andy Murray harus tumbang di babak perempatfinal Wimbledon 2017. Copyright: INDOSPORTAndy Murray harus tumbang di babak perempatfinal Wimbledon 2017.

77 Sports Management ini ke depannya akan merekrut para talenta muda dari seluruh Britania Raya. Tidak hanya diasah kemampuannya pada olahraga tertentu, manajemen olahraga ini nantinya juga akan mengasah kepribadian, pengetahuan olahraga, nutrisi, fasilitas lengkap dan masih banyak lagi untuk para atlet yang direkrut.

Saat melakukan wawancara dengan BBC, Murray menjelaskan bahwa dirinya juga berniat untuk memahami olahraga-olahraga lain selain tenis. Tapi tidak mau terburu-buru dan masih mencari waktu untuk mempelajari berbagai olahraga.

"Kami memang akan merekrut atlet-atlet dari cabang olahraga lain. Tapi saya tidak mau terburu-buru, karena segala sesuatu yang instan itu tidak bagus," ucap Murray kepada BBC Inggris.

"Butuh waktu untuk memahami sebuah olahraga. Tenis, sekarang kami akan fokus ke Tenis dulu. Tapi ada beberapa olahraga yang kami sukai, dan dalam jangka panjang, semoga kami bisa membantu para atlet dari berbagai cabang olahraga."

© INDOSPORT
Andy Muray kecewa setelah dirinya gagal melaju ke semifinal Wimbledon 2017. Copyright: INDOSPORTAndy Muray kecewa setelah dirinya gagal melaju ke semifinal Wimbledon 2017.

Sejauh ini, atlet-atlet yang beruntun menjadi rekrutan pertama Andy Murray adalah pelari kembar Inggris yang masih berusia 20 tahun. Yaitu Shannon dan Cheriece Hylton. Selain mereka berdua, ada juga petenis muda berusia 17 tahun, Aidan McHugh.

Mereka mengaku terkesan dengan Murray tidak hanya dengan prestasinya di olahraga, tapi juga dengan prestasinya dari segi akademis. Oleh karena itu, ketiganya saat ini berusaha sambil menyelesaikan kuliah mereka agar bisa seperti sang idola.

Berawal dari tiga atlet muda tersebut, Murray ke depannya pasti akan memiliki banyak atlet muda berbakat di manajemen olahraganya. Hal ini bisa menjadi harapan untuk masa depan olahraga Britania Raya.