Mantan petenis putri Indonesia, Angelique Widjaja buka suara terkait insiden mundurnya kontingen Indonesia saat menghadapi Israel. Bagi dia sebagai seorang atlet, kala itu ia hanya menuruti perintah negara yang menginstruksi untuk tidak bermain.
Seperti diketahui, Kontingen Indonesia sempat menolak bermain kala Indonesia menghadapi Israel. Hal ini terjadi saat babak play off grup II Dunia pada 15-16 Juli 2006 silam.
Kala itu Indonesia menolak bermain di Israel karena sebagai bentuk dukungan atas kondisi yang dialami oleh Palestina. Saat itu konflik antara Israel dan Palestina tengah memanas, seiring agresi militer yang dilakukan negara zionis tersebut. Sebagai pihak yang selalu mendukung Palestina, Indonesia pun menyatakan protes dengan tidak mau bermain di Israel.
Tim Fed Indonesia kala itu yang diperkuat Angelique Widjaja, Wynne Prakusya, Romana Tedjakusuma, serta Suzana Wibowo menolak bermain di Israel. Indonesia hanya mau bermain di tempat netral.
Sayang permintaan tersebut ditolak dan tim Fed Indonesia pun tersingkir dan dikenai denda plus sanksi dari ITF, selaku badan tenis dunia. Kini setelah 11 tahun berlalu, salah satu petenis putri Indonesia Angelique Widjaja, angkat bicara. Dia pun membocorkan kenapa Indonesia memilih mundur.
- Yerusalem Jadi Ibu Kota, 4 Negara Ini Pernah Menolak Bertanding Melawan Israel
- Menolak Bertemu Israel, Tim Tenis Indonesia Rela Tersingkir di Piala Federasi
- Para Pesepakbola Dunia Ini Pendukung Berat Israel, Nomor 1 Bikin Nganga!
- Top 5 News: Dari Pesepakbola Pendukung Israel, Hingga Riyad Mahrez Hadiri Acara Persib
- Jelang Asian Games 2018, Presiden Sukarno Pernah Tolak Mentah-mentah Kontingen Israel
- Bikin Bengong, Ini 3 Pesepakbola Muslim Taat yang Gabung Dalam Timnas Israel
"Saya sendiri sebenarnya lupa juga alasannya apa waktu itu. Tapi ,saya sebagai atlet waktu itu hanya ikut apa yang negara perintahkan," ucap Angelique Widjaja, kepada INDOSPORT, Jumat (15/12/17).
Pemain yang kerap disapa Angie ini memang mengaku tidak dapat berbuat banyak. Jadi baginya kala itu hanya menuruti apa yang diperintahkan negara.
"Kalau negara tidak beri izin ya kita ikut saja. Karena kan kita bermain membawa nama negara, nama Indonesia," tutup dia.