Menpora Sempat Sport Jantung Sebelum Indonesia Juara Badminton Asia Championship 2018

Selasa, 13 Februari 2018 01:48 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Abdurrahman Ranala
© HUMAS PBSI
Tim putra berhasil kibarkan bendera merah putih di final Badminton Asia Championships 2018. Copyright: © HUMAS PBSI
Tim putra berhasil kibarkan bendera merah putih di final Badminton Asia Championships 2018.

Kesuksesan Indonesia meraih juara Badminton Asia Championship 2018 di nomor putra membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi sumringah. Cak Imam mengatakan raihan awal tahun ini cukup fenomenal karena sebelumnya Indonesia baru juara di Indonesia Masters dan India Open 2018.

"Selamat atas raihan yang cukup fenomenal, sukses untuk tim putra dan putri, setelah putra maka selanjutnya putri yang akan keluar sebagai juara. Ini menjadi semangat bersama menyongsong Thomas Uber Cup dan menjadi awalan untuk menyemangati kita menghadapi Asian Games dan Olimpiade," ucap Imam saat menerima tim Indonesia, Senin (12/02/18) di Kantor Kemenpora.

"Terima kasih kepada atlet dan semuanya, pemerintah tak membiayai keberangkatan tetapi sedang kami pikirkan penyambutan lebih meriah lagi ke depannya karena PBSI telah mengibarkan bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya," sambungnya.

© HUMAS PBSI
Momen kemenangan tim putra di final Badminton Asia Championships 2018. Copyright: HUMAS PBSIMomen kemenangan tim putra di final Badminton Asia Championships 2018.

Menpora mengakui sejak awal ia mengikuti perjalanan tim bulutangkis Indonesia di Badminton Asia Championship 2018. Drama di babak semifinal yang melibatkan Firman Abdul Kholik melawan tunggal putra asal Korea Selatan, Lee Dong Keun, Sabtu (10/02/18) membuat Imam Nahrawi cukup tegang. 

"Beberapa peristiwa menegangkan menyebabkan jantung saya hampir copot, ketegangan selanjutnya saat Merah Putih bisa berkibar sebagai bukti kita bisa bertahan dan menuju sukses selanjutnya," ucapnya mengenai aksi protes berlebihan dari wakil Korea.

Imam Nahrawi berharap kesuksesan tim bulutangkis bisa memotivasi cabang olahraga lain agar bisa memberikan hasil terbaik. Meski sambutan kali ini tak semeriah juara Olimpiade, Cak Imam berjanji akan melakukan hal yang lebih di kejuaraan selanjutnya yakni Thomas Uber Cup maupun Asian Games 2018.

"Mohon maaf tak bisa menyambut semeriah olimpik, saya berjanji setelah Asian Games akan sambut lebih meriah lagi termasuk saat Thomas Uber. Penyambutan atlet 2018 sedang diupayakan beli base seperti Bandros untuk penyambutan, tetapi sambutan saya kali ini mewakili kegembiraan pemerintah," urai Menpora.

© HUMAS PBSI
Momen kemenangan tim putra di final Badminton Asia Championships 2018. Copyright: HUMAS PBSIMomen kemenangan tim putra di final Badminton Asia Championships 2018.

"Agar virus positif dari prestasi ini bisa menular ke yang lain, agar kita bisa memberikan kegembiraan pada negeri dimana 2018 adalah tahun kebangkitan olahraga, ada Asian Games, bulutangkis menjadi andalan kita untuk menyemangati seluruh atlet dari cabor yang lain," tutupnya.