x

Fakta-fakta Pilu Tati Sumirah, Legenda Tunggal Putri Indonesia yang Berpulang

Jumat, 14 Februari 2020 13:51 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
Inilah fakta-fakta miris dari legenda tunggal putri Indonesia, Tati Sumirah yang berpulang pada Kamis (13/02/20) pukul 22.30 WIB lalu.

INDOSPORT.COM - Inilah fakta-fakta miris dari legenda tunggal putri Indonesia, Tati Sumirah yang berpulang pada Kamis (13/02/20) pukul 22.30 WIB lalu.

Dalam sebuah rilisan resmi dari klub PB Tangkas yang diterima INDOSPORT, almarhumah Tati Sumirah mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat selama sembilan hari di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur akibat kadar gula darah yang tinggi dan paru-paru.

Baca Juga

Berita duka soal berpulangnya Tati Sumirah disampaikan langsung oleh Reza Aditya Pratama, keponakan Tati yang terus mendampingi sejak pertama kali dirawat di rumah sakit.

"Berita duka, telah meninggal dunia Ibu Tati Sumirah pada hari ini, Kamis, 13 Februari 2020 jam 22.30. Mohon dibukakan pintu maaf segala dosa-dosanya dan semoga arwahnya husnul khatimah," tutur Reza

Almarhumah Tati Sumirah memang diketahui sudah dirawat di rumah sakit sejak Selasa (04/02/20) lalu dalam keadaan kritis dan dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Redaksi berita olahraga INDOSPORT pun mencoba merangkum fakta-fakta pilu dari legenda bulutangkis Indonesia yang berpulang tersebut:

Tidak mendapat bonus setimpal setelah memenangkan Piala Uber 1975

Tati Sumirah diketahui menjadi pahlawan tim Uber Indonesia pada tahun 1975 setelah ia mengalahkan Atsuko Tokuda dengan skor 11-5, 11-2. Indonesia keluar sebagai juara Uber Cup untuk pertama kali dalam sejarah, dengan kemenangan 5-2 atas Jepang.

Namun sayang, meskipun berhasil menyumbangkan Piala Uber pertama untuk Indonesia, mendiang Tati Sumirah tidak mendapatkan bonus yang pantas.

"Dapat Uber pertama untuk Indonesia, bangga sekali. Kebetulan juga ada Thomas, jadi kawin berdua. Cuma kalau anak laki kan mantap hadiahnya. Saya berharap dapat rumah, tapi ternyata hanya dapat sejuta, saya belikan motor Vespa."

"Dulu sih sejuta sudah mahal, tapi kita kan orangnya terima apa adanya,” ujar Tati kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Minim Apresiasi

Menjadi pebulutangkis di era Tati Sumirah memang bukan perkara mudah, karena sekalipun sudah menyumbangkan sebuah prestasi besar untuk Indonesia, apresiasi pemerintah terhadap para atlet berprestasi, khususnya di cabang olahraga bulutangkis masih sangat minim.

Berbeda dengan saat ini, di mana atlet bulutangkis sangat mudah mendapatkan banyak bonus.

“Sekarang cuma yang baru-baru saja (dapat apresiasi), makanya saya bilang teruskan saja untuk bulutangkis Indonesia, biar keangkat lagi namanya. Kemarin juara SEA Games tuh, dikasih 200 juta. Kita mah dulu enggak, makan seadanya, ayam goreng, sate, sayur bayem,” paparnya.

Tidak mendapat uang pensiun

Ketika memutuskan gantung raket pada tahun 1980-an, Tati Sumirah rupanya tidak mendapatkan uang pensiun dari pemerintah. Legenda tunggal putri tersebut bahkan sangat jauh dari perhatian pemerintah dan PBSI selaku federasi bulutangkis nasional.

Sehari-hari, Tati Sumirah hanya menghabiskan waktu di rumah sembari merawat sang ibu, yang saat ini juga telah berusia senja, yakni 86 tahun. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, Tati hanya menerima uluran tangan dari keluarga.

“Memang dari pemerintah nggak ada uangnya, uang pensiun. Sehari-hari saya di rumah saja, ngurusin orang tua. Saya di rumah sama adik paling bontot, itu yang belum menikah. Saya belum menikah juga, tapi ya sudah ngurusin orang tua saja. Saya orangnya nggak neko-neko,” ujar Tati Sumirah saat disambangi awak media olahraga INDOSPORT.

Baca Juga

Menderita Sakit Gula Darah dan Paru-paru

Akibat gula darah tinggi dan terdapat masalah di bagian paru-parunya, Tati Sumirah diketahui sudah masuk rumah sakit sejak Selasa (04/02/20) dan pada Sabtu (08/02/20) kemarin juga masih bertahan di ruang ICU karena kondisinya yang belum membaik.

"Kami memohon doa masyarakat bulutangkis Indonesia untuk kesembuhan Tati Sumirah. Dia adalah salah satu pahlawan bulutangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia."

"Saya pun mengetuk kepedulian pemerintah dan PBSI untuk kesembuhan Tati," sebut Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua Umum PB Tangkas Jakarta, klub bulutangkis tempat Tati bergabung sejak 1966 dalam rilis resmi yang diterima INDOSPORT.

Pemakaman almarhumah Tati Sumirah rencananya akan dilakukan pada hari Jumat (14/02/20), setelah salat Jumat di TPU Kemiri Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur. Berangkat dari rumah duka Jl. H Djubris RT 10 RW 08 No. 52 Kalurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Piala UberIndonesiaPB TangkasBulutangkisBerita OlahragaBerita SportBerita BulutangkisTati Sumirah

Berita Terkini