x

Termasuk dari Indonesia, 5 Calon Bintang Badminton Masa Depan (Bagian 1)

Selasa, 4 Agustus 2020 17:11 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin mengalahkan pebulutangkis Korea, An Se-young pada babak perempatfinal Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, (17/01/20).

INDOSPORT.COM – Persaingan di bulutangkis dunia sudah kian merata di semua sektor. Terbukti dengan munculnya bintang-bintang baru bulutangkis yang hadir dari negara-negara yang sebelumnya tidak termasuk powerhouse seperti China dan Indonesia.

Para pemain asal Indonesia pun harus cukup waspada dengan terbitnya calon-calon bintang masa depan.

Namun hal ini patut diapresiasi karena dengan meratanya kekuatan di berbagai negara, bulutangkis diharapkan mampu meningkatkan kepopulerannya hingga menjadi salah satu olahraga yang diperhitungkan di dunia.

Baca Juga
Baca Juga

Berikut ini INDOSPORT rangkum lima calon bintang badminton masa depan, sebagaimana dirangkum dari laman Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

An Se-young

Tunggal putri asal Korea Selatan ini melejit selama 2019. Masih berusia 18 tahun, An Se-young memborong lima gelar BWF World Tour sekaligus di tahun lalu, termasuk French Open Super 750 kala ia mengalahkan Carolina Marin di babak final.

Maka tak heran jika ia akhirnya diganjar dengan penghargaan Eddy Choong Most Promising Player 2019 di hajatan BWF World Tour Finals akhir tahun lalu. Pebulutangkis peringkat 9 BWF ini pun dipercaya mampu merusak dominasi atlet China di sektor tunggal putri masa depan.

BWF pun memprediksi An Se-young akan menjadi calon bintang dengan bermodalkan mental dan fisik yang kuat.

Riko Gunji

Nama Riko Gunji mulai mencuri perhatian ketika menjadi Juara Dunia Junior pada tahun lalu. Riko Gunji lalu digadang-gadang sebagai penerus tunggal putri top Jepang saat ini, Akane Yamaguchi.

Pasalnya, tak hanya mulai unjuk gigi di panggung junior, Riko Gunji juga memiliki postur dan fisik yang mirip dengan sang idolanya tersebut.

Kunlavut Vitidsarn

Di panggung junior, prestasinya sudah bukan kaleng-kaleng. Tunggal putra asal Thailand ini sukses hattrick gelar juara dunia junior sejak 2017 hingga 2019.

Baca Juga
Baca Juga

Di level turnamen International Challenge, Kunlavut sudah mondar-mandir di podium juara, termasuk Spanish International dan Finnish Open 2019. Pemain 19 tahun ini kemudian menjadi runner up di Spain Masters Super 300 usai menyulitkan Viktor Axelsen.

Kini Kunlavut menghuni peringkat 29 dunia dan peringkat 9 di World Tour ranking.


1. Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jadi bagian skuat Indonesia di Malaysia International Challenge 2019.

Daniel/Leo digadang-gadang sebagai penerus mahkota ganda putra Indonesia dari tangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Keduanya melakoni peran penting dalam membawa Indonesia memenangkan Piala Suhandinata. Mereka lalu menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 2019 tanpa kehilangan satu set pun. Daniel/Leo menggenggam tiga gelar juara BWF International Series pada 2018 dan 2019 lalu.

Laman BWF menyebutkan Leo Rolly Carnando memiliki pukulan yang kreatif hingga menyedot perhatian para penonton. Sementara power Daniel Marthin yang menonjol membuatnya punya kemampuan mematikan.

Laksyha Sen

Lahir dari keluarga badminton, Laksyha Sen menimba ilmu tepok bulu dari akademi milik legenda India, Prakash Padukone Badminton Academy.

Baca Juga
Baca Juga

Tunggal putra berusia 19 tahun ini siap mendobrak panggung tunggal putra dunia. Dilatih oleh legenda Denmark Morten Frost, Lakshya Sen melambung di peringkat BWF dari posisi 109 ke 32 tahun ini.

Ia mengoleksi gelar Kejuaraan Junior Asia 2018 dan dua gelar BWF World Tour, yakni SaaLorLux Open Super 100 2019 dan Dutch Open Super 100 di tahun yang sama.

TRIVIABulutangkisLeo Rolly Carnando/Daniel MarthinAn Se-youngBerita BulutangkisLakshya SenKunlavut Vitidsarn

Berita Terkini