x

BWF Kenang Camilla Martin, Tunggal Putri Denmark yang Tak Kuasa Lawan Kekuatan Susy Susanti

Kamis, 6 Agustus 2020 15:49 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Eks Pebulutangkis tunggal putri Denmark, Camilla Martin, menjadi salah satu pemain Eropa paling sukses sepanjang masa.

INDOSPORT.COM - Eks Pebulutangkis tunggal putri Denmark, Camilla Martin, menjadi salah satu pemain Eropa paling sukses sepanjang masa. Mendobrak dominasi Asia, Martin menjadi pesaing kuat para  jagoan bulutangkis dunia, tapi tak pernah mampu mengalahkan legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti.

Camilla Martin menjadi salah satu ikon populer bulutangkis Eropa mengikuti jejak pendahulunya, Lene Koppen. Dilansir dari situs resmi BWF, Martin kerap kali dibanding-bandingkan dengan Kopeen yang sukses menjadi juara di ajang World Championships dan All England.

Baca Juga
Baca Juga

Sepanjang kariernya sebagai pebulutangkis tunggal putri, Camila Martin menghadapi para jagoan bulutangkis dunia asal Asia. Ia sukses menang dan mencatatkan rekor saat menghadapi deretan pemain bintang dunia.

Dai Yun, Gong Ruina, Zhang Ning, Xie Xingfang, Wang Chen, Mia Audina, Lim Xiaoqing pernah dikalahkannya. Martin hanya tak pernah menang melawan dua pemain yakni Susy Susanti and Gong Zhichao.

Baca Juga
Baca Juga

Camilla Martin sudah berkali-kali berhadapan dengan Susy Susanti. Menariknya dari 11 kali pertemuannya dengan Susy Camilla tak pernah sekalipun bisa menang melawan peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Lee Young-suk merupakan pebulutangkis Korea Selatan (Korsel) yang memiliki memori kelam dengan Susy Susanti di final Piala Sudirman 1989.

BWF pun mengenang sosok Camilla Martin sebagai salah satu legenda bulutangkis dunia yang menjadi salah satu wajah Eopa. Berbagai prestasi yang diraih Martin menjadi bukti jika Eropa juga menjadi salah satu kekuatan di dunia bulutangkis, tak hanya Asia semata.


1. Kemenangan yang Paling Memorable

Camilla Martin, mantan pebulutangkis yang kini aktif sebagai presenter olahraga.

Kemenangan Camilla Martin yang paling berkesan mungkin adalah Kejuaraan Dunia 1999. Pertandingan tersebut bak roller coaster, Martin yang sudah unggul atas lawannya saat itu, Dai Yun dengan skor 10-3 namun pemain China itu berhasil menyamakan kedudukan hingga 10-10.

Beruntung di poin-poin kritis dan sudah berada di bawah bayang-bayang kekalahan, Camilla berhasil keluar dari tekanan. Ia akhirnya berhasil meraih dua poin terakhir untuk menutup kemenangan dan meraih gelar juara.

Selain berhasil keluar sebagai juara dunia tahun 1999, Camilla Martin juga meraih kemenangan yang tak terlupakan di ajang All England 2002 lewat straight games atas tunggal putri China, Gong Ruina.

Kini Camilla Martin sudah pensiun sejak 2004 lalu dan memutuskan untuk menjadi komentator olahraga. Martin memutuskan menikah pada 2005 dengan seorang ekonom bernama Lars Nygaard dan dikaruniai satu orang anak.

Setelah gantung raket, Martin masih berkecimpung di dunia olahraga sebagai komentator pertandingan. Camilla Martin menjadi salah satu presenter di saluratn televisi Denmar, TV3.

Susy SusantiAll EnglandCamilla Martin

Berita Terkini