Di partai final, Lorenzo akan bertemu Real Madrid yang akan berlangsung pada 20 Desember 2014 di stadion yang sama. Sehari sebelumnya, Madrid merebut tiket final berkat kemenangan 4-0 atas Cruz Azul.
Pemenang partai antara San Lorenzo dengan Auckland City harus ditentukan lewat perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain 1-1 sepanjang dua babak atau 2x90 menit.
Jam terbang yang lebih tinggi dan keunggulan kualitas akhirnya berbicara dari kubu Lorenzo dengan gol kedua pada menit 93. Skor berubah menjadi 2-1 untuk San Lorenzo lewat gol Mauro Matos.
Aksi Matos menjebol gawang Auckland menjadi aksi terakhir berujung gol di Stade de Marrakech. San Lorenzo mempertahankan keunggulan dan menang dengan skor tipis 2-1.
Saat bermain di waktu normal atau dua babak, dua gol yang tercipta terjadi di masing-masing babak. Menjelang turun minum, San Lorenzo memimpin lewat gol Pablo Barrientos memaksimalkan umpan Emanuel Mas.
Setelah bekerja keras, Auckland baru bisa menyamakan skor pada menit 67 berkat gol Angel Berlanga. Gol penyamakan kedudukan ini diawali aksi dan umpan Emiliano Tade hingga dituntaskan Berlanga menjadi gol.
Selama dua babak normal, Auckland yang tidak diunggulkan malah mendominasi permainan. Klub asal Selandia Baru ini memegang kendali penguasaan bola hingga 55 persen, unggul atas Lorenzo yang menguasai bola 45 persen.
Meski kalah dalam penguasaan bola, untuk urusan mengancam gawang lawan, Lorenzo masih unggul. Klub Argentina ini meraih 10 kali kesempatan melepas tembakan, namun hanya 4 yang tepat ke gawang Auckland. Punya 6 peluang, gol Auckland diraih dari 3 kali serangan terarah ke Lorenzo.