Klub China Akan Patahkan Rekor Transfer 100 Juta Dolar

Senin, 8 Februari 2016 17:19 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:

"Mereka punya kekuatan dan jika menginginkan sesuatu, mereka akan berusaha mendapatkannya dan tidak akan membiarkan sesuatu menghalanginya," ungkap Cahill kepada Fox Sports.

Mantan penyerang Everton itu juga mengatakan bahwa kegilaan klub-klub China untuk mendatangkan pemain-pemain bintang Eropa dengan menawarkan harga selangit belum akan berakhir dan akan terus berlanjut.


Mantan penyerang Everton yang bermain untuk klub China, Shanghai Shenhua sejak awal musim 2015/16. 

"Seperti pintu putar, akan banyak pemain yang datang dan pergi. Kegilaan ini akan semakin menjadi bahkan bisa menembus angka 100 juta dolar Amerika Serikat (Rp1,36 triliun) dengan mudah," bebernya.

Rekor transfer termahal sepakbola China sendiri telah terpatahkan sebanyak empat kali pada jendela transfer musim dingin ini oleh pembelian sejumlah pemain Eropa.

Shanghai SIPG adalah klub China pertama yang memecahkan rekor sebelumnya dengan penandatanganan kontrak 18 juta euro atau setara dengan Rp274 miliar atas Elkeson dari Guangzhou Evergrande Taobao, Januari lalu.

Rekor tersebut kemudian dipatahkan oleh Jiangsu Suning dengan 28 juta euro atau setara dengan Rp426 miliar untuk pembelian Ramires dari Chelsea yang tak lama kemudian dipatahkan oleh Evergrande setelah mendatangkan Jackson Martinez dari Atletico Madrid dengan harga 42 juta euro atau setara dengan Rp640 miliar.


Alex Teixeira, pemain buruan Liverpool yang diboyong Jiangsu Suning dengan bandrol 50 juta Euro.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu rekor tersebut pecah, berselang hitungan hari Jiangsu Suning memboyong Alex Teixeira yang juga menjadi buruan Liverpool dengan bandrol 50 juta euro atau setara dengan Rp761 miliar.

Cahill sendiri sempat memperingatkan kepada sejumlah pemain yang baru akan mencoba peruntungannya di negeri Tirai Bambu ini bahwa berkarier di China punya tantangan dan dinamika tersendiri.

"Keputusan yang pemain lakukan bukanlah tentang sepak bola seperti itu di hari saya, mereka murni demi uang tapi tergantung apa yang Anda inginkan sebagai individu. Apakah akan baik bagi pemain? Tidak. Apakah menjadi besar bagi negara? Ya," kata Cahill.

301