Prediksi Jerman vs Finlandia: Seremoni Perpisahan Schweinsteiger

Selasa, 30 Agustus 2016 21:40 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim
 Copyright:

Laga persahabatan melawan Finlandia akan jadi laga kompetitif pertama bagi Jerman, usai tersingkir di semifinal Euro 2016. Bukan hanya reaksi skuat Joachim Low yang dinanti publik Jerman saat melawan Finlandia, namun ada juga momen spesial nan emosional yang diprediksi terjadi di Borussia-Park.

Pertandingan melawan Huuhkajat – julukan Finlandia – akan jadi laga terakhir Schweinsteiger berseragam Jerman. Sang pemain telah mengutarakan niatnya untuk gantung sepatu, dan menjadikan laga melawan Finlandia sebagai laga terakhirnya di level internasional.

Sejak memulai debut pada 2004, kekasih petenis Ana Ivanovic itu telah tampil sebanyak 120 kali dengan catatan 24 gol dan 39 assist. Schweinsteiger gantung sepatu, mengikuti jejak Philipp Lahm dan Per Mertesacker yang pensiun pasca Piala Dunia 2014.

Low diprediksi akan memainkannya sejak awal laga di lini tengah Jerman, dalam formasi andalan 4-2-3-1. Schweinsteiger bisa bermain dengan Sami Khedira atau Toni Kroos sebagai gelandang jangkar, untuk mengimbangi lini tengah Finlandia.

Selain menjadi momen bagi Schweinsteiger. Low juga memanggil pemain-pemain muda Jerman yang minim pengalaman, namun bertalenta seperti Max Meyer dan Julian Brandt, yang menjuarai Olimpiade Rio 2016 bersama Jerman. Selain mereka, ada juga bek berusia 20 tahun Hoffenheim, Niklas Sule, yang belum bermain untuk Der Panzer.

Masalah Jerman tetap ada di lini depan, karena mereka belum memiliki striker kualitas pengganti Miroslav Klose. Jerman masih 'memaksakan' Mario Gotze sebagai penyerang semu atau false nine, karena ia sejatinya gelandang serang. Satu nama penyerang lain yang dipanggil Low, adalah bomber Bayer Leverkusen, Kevin Volland.

Jerman diprediksi kuat mendominasi permainan, dan mengurung pertahanan Finlandia, karena unggul kualitas di atas kertas. Sementara Finlandia akan coba memainkan serangan balik dengan formasi 3-5-2.

Tim besutan Hans Backe tak pernah menang di lima laga terakhirnya, namun Finlandia punya catatan bagus hanya sekali kalah saban bertemu dengan Jerman, dan itu terjadi pada 1999.

Selain itu, Backe juga bisa mengulik informasi dari pemainnya yang bermain di Jerman, seperti Nicklas Moisander (Werder Bremen), Lukas Hradecky (Eintracht Frankfur), dan Alexander Ring (Kaiserslautern), untuk mencari kelemahan Jerman.

Player to Watch

Banyak pemain Jerman yang bisa jadi pembeda hasil akhir pertandingan. Namun jelang laga melawan Finlandia, nama Schweinsteiger patut dikedepankan, meski musim ini ia diasingkan oleh Jose Mourinho di Manchester United. Schweinsteiger masih menjaga kondisi tubuhnya dengan berlatih bersama United U-21.

Melawan Finlandia, Schweinsteiger akan memainkan laga seremoni terakhirnya bersama Jerman, dan akan mengerahkan segalanya untuk tampil di performa terbaik. Ia akan coba mengingatkan publik akan sosok heroiknya kala membawa Jerman juara Piala Dunia 2014.

Sementara di kubu Finlandia ada Moisander yang merupakan sosok pemimpin lini belakang Finlandia, berpengalaman, dan mengetahui baik sepak bola Jerman karena bermain untuk Bremen. Dalam formasi tiga bek sejajar atau empat bek sejajar, keberadaan Moisander akan sangat penting untuk menangkal serangan Jerman.

Pasalnya tuan rumah diprediksi akan tampil dominan, menguasai penguasaan bola dan terus melancarkan serangan ke pertahanan Finlandia. Tanpa koordinasi yang baik dan komando Moisander, Finlandia hanya akan jadi bulan-bulanan Jerman.

121