Terkait Dugaan Suap dan Korupsi, FIFA Kembali Lakukan Penyelidikan kepada Blatter

Jumat, 9 September 2016 22:10 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim
 Copyright:

Keduanya kini diselidiki atas dugaan korupsi dan suap yang mereka terima melalui bonus dan gaji selama menjabat. Mantan direktur keuangan FIFA, Markus Kattner, juga tak luput dari investigasi ini.

Mereka juga dicurigai melanggar beberapa peraturan, seperti etika, loyalitas, konflik kepentingan, serta memberikan dan menerima suap berupa hadiah dan keuntungan lainnya.

Sejauh ini, ketiganya menolak berkomentar, meski sebelumnya selalu menyangkal jika ditanya tentang keterlibatannya.

Dikutip dari Daily Mail, FIFA menyebut ketiganya menerima uang kompensasi sebesar 79 juta franc Swiss, atau sekitar 1 triliun rupiah.

Blatter, yang telah memimpin FIFA sejak 1998 hingga 2015, telah dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama delapan tahun. Namun sejak Februari 2016, Komite Etik FIFA mengurangi masa hukuman tersebut menjadi enam tahun.

Larangan itu diberlakukan untuk pelanggaran etika terkait izin Blatter untuk pembayaran dua juta franc Swiss dari FIFA kepada Presiden UEFA Michel Platini untuk pekerjaan yang sudah selesai sebelumnya.

Valcke sendiri dipecat pada Januari dan sejak itu telah dilarang selama 10 tahun di dunia sepakbola untuk pelanggaran etika, yang termasuk menggunakan biaya FIFA untuk perjalanan wisata dan penghancuran bukti.

Penulis: Arum Kusuma Dewi