Ask The Expert

Ini Strategi Offside Ala Eks Pelatih Timnas Indonesia

Rabu, 28 September 2016 11:00 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Offside masuk dalam Laws of the Games, Undang-Undang FIFA hukum ke-11. Meski masuk dalam hukum pertandingan, offside bukanlah suatu pelanggaran. Namun bila pemain terkena dalam posisi tersebut, wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan tendangan bebas. 

Bagi seorang penyerang, berada dalam posisi offside di tengah situasi berpeluang untuk mencetak gol tentu bukan hal yang menyenangkan. 

Seorang pelatih, bisa saja menerapkan strategi offside kala timnnya tengah bertahan untuk menjaga keunggulan yang sudah tercipta. Strategi offside akan membuat striker lawan bisa frustasi. 

Namun, penerapan startegi offside jika tidak betul akan sangat rentan bagi tim tersebut. Sebab, bila penyerang lawan lolos dalam jebakan offside yang coba diterapkan, bukan tidak mungkin itu menjadi petaka bagi satu tim. 

Dalam sepakbola modern sendiri, penerapan jebakan offside sudah jarang diterapkan. Sebab dinilai sudah ketinggalan zaman.

Seperti diutarakan oleh mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini. Baginya, jebakan offside sudah ditinggalkan dalam sepakbola modern.

"Artinya begini, dalam sepakbola saat ini istilah jebakan offside sudah tidak ada lagi. Dimana dulu ada striker lawan dan pemain belakang kita dengan sengaja maju meninggalkan ia sendiri. Kini formasi itu sudah lama ditinggalkan," ucap Fakhri kepada INDOSPORT.

Namun, meski pola tersebut sudah lama ditinggalkan akan tetapi sejumlah tim masih menggunakan 'pola kuno' ini untuk membuat tim lain kesulitan menembus pertahanan mereka. 

Kepada INDOSPORT mantan pemain Timnas Indonesia ini menjabarkan cara terkini untuk pemain belakang terapkan startegi offside.

Berikut pemaparan Fakhri Husaini kepada INDOSPORT untuk membuat jebakan offside di sepakbola modern.

532