Terungkap, Ibrahimovic Jadi Bomber Mematikan karena Van Basten

Jumat, 11 November 2016 06:36 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:

Capello dan Ibra pernah saling bekerja sama selama dua tahun di Juventus pada medio 2004 hingga 2006. Keduanya berhasil mempersembahkan gelar juara Serie A sebelum dua gelar Scudetto Si Nyonya Tua dicabut akibat skandal pengaturan skor, Calciopoli.

Capello mengungkapkan bahwa Juventus merupakan salah satu titik tolak melejitnya karier Ibra sebelum ia melanglang buana ke sejumlah klub Eropa, seperti Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Paris Saint-Germain, dan terakhir Manchester United.

Pelatih berusia 70 tahun itu mengisahkan bagaimana Ibra mulai mengasah kemampuannya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di jagat sepakbola saat masih membela Juventus.

Capello menyebutkan bahwa ia sempat memaksa Ibra untuk mempelajari cara bermain salah seorang pemain terbaik sepanjang masa, Marco van Basten melalui beberapa tayangan video. 

Hal itu diakui Capello sengaja ia lakukan untuk mengubah serta mengasah ketajaman Ibra saat berada di mulut gawang lawan, lantaran Capello memahami jika, Ibra memiliki bakat potensial pada saat itu.
 


Fabio Capello mengaku pernah memaksa Ibrahimovic untuk belajar dari video-video Marco van Basten.

"Ibrahimovic memiliki teknik yang menakjubkan. Ketika saya pindah ke Juventus, saya langsung meminta klub untuk mengontraknya. Sebelumnya, saya sempat ingin membawanya ke Roma. Sayang saat itu Roma sudah punya, Totti, Cassano, Batistuta, Montella dan Delvechio," ungkap Capello kepada Premium Sport.

"Saya melihat Ibra sebagai pemain yang lemah saat menendang bola dan menguasai bola-bola udara pada awal debutnya di Juventus. Ia lebih suka membuat assist ketimbang mencetak gol. Tapi saya ingin dia menjadi lebih kejam di depan gawang," lanjut dia.

"Saya lihat dia memiliki keterampilan teknis yang mirip dengan Van Basten, maka saya paksa ia menonton beberapa video bintang Belanda itu untuk meningkatkan kemampuan finishing-nya. Saya lihat itu berhasil dan telah terbukti," tambah Capello.

"Dia orang yang sangat rendah hati dan selalu bekerja keras untuk meningkatkan kemampuannya. Dia bangga menjadi dirinya dan suka untuk menjadi yang terbaik," pungkasnya.

1.4K