Sejak dimulainya kompetisi TSC 2016 pada April lalu, Semen Padang sudah melakoni sebanyak 14 laga tandang. Sayangnya, dari total pertandingan tersebut, armada Kabau Sirah belum pernah menundukkan tuan rumah.
Tercatat mereka sudah mengalami sembilan kekalahan dan hanya mampu menahan imbang tuan rumah sebanyak lima kali. Statistik itu secara otomatis menunjukkan Semen Padang sebagai klub yang memiliki rekor tandang paling buruk.
Djanur tidak ingin meremehkan Semen Padang hanya karena statistik laga tandang.
Meski begitu, pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman, tetap mewaspadai permainan Semen Padang. Ia bahkan menyebut anak-anak asuhan Nilmaizar memiliki kapabilitas sekaliber Persipura Jayapura.
“Semen Padang tim yang sama harus diwaspadai seperti halnya mewaspadai Persipura. Kita tidak akan melihat bahwa hasil partai tandang mereka buruk, kita tak anggap mereka satu satunya tim yang belum pernah menang di luar, tidak,” tegas pelatih yang karib disapa Djanur itu seperti dilansir Simamaung.
Faktor sejarah Semen Padang yang sempat membuat mereka kesulitan di Stadion Si Jalak Harupat 2012 dan 2014 lalu, menjadi alasan Djanur tidak ingin menganggap remeh.
Djanur menganggap Nilmaizar sudah hafal gaya permainan Persib.
“Ya sampai saat ini hasil tandang mereka buruk hampir sama dengan kita, tapi kembali harus saya kesampingkan, mengingat Semen Padang main di Jalak (Harupat) dulu tahun 2014, sama tahun 2012 dua kali pertemuan mereka merepotkan kita, saya masih ingat,” bebernya.
Tidak hanya itu, Janur juga merasa Nilmaizar selaku pelatih Semen Padang sudah hapal pola permainan Maung Bandung, sehingga ia harus menampilkan permainan berbeda.
“Karena saya masih ingat betul sekali saat kalah di Jalak, kelihatannya Nil sudah paham betul cara main Persib kalau main di sini,” tutup Djanur.