Ternyata, Pilot Pesawat Maut Chapecoense Buronan Angkatan Udara

Rabu, 7 Desember 2016 13:33 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim
 Copyright:

Hanya lima korban selamat dari total 81 penumpang dari kecelakaan pesawat, yang sedianya akan membawa Chapecoense untuk menghadapi leg pertama final Copa Sudamericana melawan klub Kolombia, Atletico Nacional.

sepakbola dunia pun turut merasakan duka mendalam dan turut memberi tribut dengan cara mereka masing-masing, guna mengenang tragedi Chapecoense, yang merupakan kecelakaan pesawat terbesar setelah Superga Torino 1949 dan Munich Air Disaster Manchester United pada 1958.

Korban pesawat Chapecoense, termasuk pilot yang bertanggung jawab, Miguel Quiroga. Ia dituding sebagai biang utama kecelakaan pesawat tersebut, setelah gagal mengendalikan pesawat dan menghindari kecelakaan.

Bahkan, kabar mengejutkan terungkap. Menurut berita yang dilansir AS, Pemerintah Bolivia telah mengungkap fakta baru, bahwa Quiroga merupakan pilot yang memiliki surat penangkapan atas dirinya, dengan kata lain, dia adalah buron angkatan udara Bolivia.


Skuat Chapecoense sebelum bertolak ke Kolombia.
 

Surat penangkapan itu muncul setelah Quiroga mengabaikan peraturan yang ditegakkan angkatan bersenjata Bolivia, tempat dia dilatih sebagai pilot, dan surat itu muncul sebelum ia bertolak ke Kolombia dengan mengangkut Chapecoense.

"Captain Quiroga, yang menjadi pilot pesawat yang mengalami kecelakaan, memiliki pengadilan yang tertunda dengan angkatan udara Bolivia, dan ada surat penangkapan untuknya," ungkap Menteri Pertahanan Bolivia, Reymi Ferreira.

"Dia menerima pelatihan profesional, di mana negara berinvestasi untuknya, dan tiba-tiba, ketimbang memenuhi tugasnya dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk angkatan udara Bolivia, dia lebih memilih untuk mengundurkan diri," paparnya.


Peti mati yang mengangkut jenazah staf, pemain, dan pelatih Chapecoense.
 

Quiroga sendiri dituding bersalah saat menerbangkan pesawat Chapecoense, karena operator penerbangan telah menginstruksikan kepada Quiroga mengenai bahan bakar pesawat, yang tidak cukup untuk menyelesaikan penerbangan ke Kolombia.

Namun menurut kabar dari Globo, operator penerbangan mengaku bahwa Quiroga memilih untuk melanjutkan penerbangan, hingga bahan bakar tidak cukup dan jatuh di Kolombia.

935