Bos Pesawat LaMia Ditahan, Ada Unsur Kriminal dalam Kecelakaan Pesawat Chapecoense

Sabtu, 10 Desember 2016 02:30 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:

Kecelakaan pesawat perusahaan penerbangan atau maskapai LaMia terus mengalami pendalaman investigasi. Investigasi kali ini dilakukan oleh otoritas Bolivia.

Hasil investigasi tersebut membuat CEO LaMia, Gustavo Vargas ditahan oleh otoritas Bolivia. Kejaksaan otoritas Bolivia menilai ada unsur tindak kriminal atau kesengajaan kelalaian keselamatan penumpang yang dilakukan LaMia.

"Dengan mudahnya kasus ini dapat dikategorikan sebagai pembunuhan," kata Jaksa otoritas Bolivia, Ramiro Guerrero dikutip dari BBC.

Vargas ditahan usai diperiksa selama delapan jam di kantor kejaksaan otoritas Bolivia. Vargas ditanyai dengan sejumlah pertanyaan beraintai dalam penyelidikan yang dilakukan otoritas Bolivia kala itu.

Tak hanya Vargas, otoritas Bolivia juga memburu Celia Castedo. Ia merupakan seseorang pengatur lalu lintas udara Bolivia. 

Menteri Menteri Dalam Negeri Bolivia, Carlos Romero mengatakan, Castedo sudah kabur ke Brasil untuk mencari suaka. Romero sudah meminta Pemerintah Brasil untuk memulangkan Castedo demi penyelidikan lebih lanjut. Kabarnya, Castedo yang berjenis perempuan sudah menyerahkan diri di kota perbatasan Brasil, Corumba.
 


Kondisi pesawat maskapai LaMia Airlines dengan nomor penerbangan 2933 jatuh di kawasan pegunungan Kota Medellin, Kolombia.

Seperti diketahui, pesawat maskapai LaMia Airlines dengan nomor penerbangan 2933 jatuh di kawasan pegunungan Kota Medellin, Kolombia, Senin (28/11/16). Pesawat nahas tersebut membawa hampir seluruh pemain dan ofisial klub asal Brasil, Chapecoense.

Menurut New York Times dan Guardian, ada 77 orang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. 22 di antaranya pemain Chapecoense.

Otoritas Kolombia merilis ada tujuh orang yang selamat, termasuk empat pemain Chapecoense, yaitu bek Alan Ruschel, Helio Neto, kiper Jakson Follmann, dan Marcos Danilo. Namun, Danilo meninggal ketika dalam perawatan di rumah sakit.
 


Para korban atau pemain dan ofisial Chapecoense yang meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Chapecoense menggunakan pesawat LaMia Airlines dengan nomor penerbangan 2933 untuk menghadapi klub asal Kolombia, Atletico Nacional dalam laga final Copa Sudamericana 2016, yang menggunakan sistem kandang-tandang.

Leg pertama dijadwalkan digelar di Medellin, Rabu (30/11/16). Sementara leg kedua dijadwalkan digelar di Curitiba, Brasil, seminggu kemudian.

Namun, pertandingan urung terlaksana akibat tragedi tersebut. Demi menghormati para korban, Atletico Nacional menyarankan Federasi Sepak Bola Amerika Latin (Conmebol) untuk menyerahkan gelar juara kepada Chapecoense. Conmebol akhirnya menerima saran tersebut dengan menobatkan Chapecoense sebagai juara Copa Sudamericana 2016.

172