Membangun dari Akar Rumput, China Berambisi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Sabtu, 24 Desember 2016 20:15 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Dilansir dari Mirror, China tidak main-main untuk membangun sepakbola mereka. Platform sepakbola China dirintis dari akar rumput. Tujuannya jelas, China ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia. 

Untuk membangun sepakbola China, pengurus federasi sepakbola China mengembangkan Liga Super China dengan sangat serius. Sejumlah pemain yang pernah merumput di Eropa didatangkan dengan bandrol harga besar. 

Teranyar, eks penyerang Manchester United dan Juventus, Carlos Tevez memecahkan rekor transfer setelah dikontrak oleh Shanghai Shenhua. Kabarnya klub ini rela gelontorkan uang sebesar 84 juta euro atau setara dengan Rp 1,2 triliun. 

Tidak hanya Tevez, nama sekaliber Oscar pun merapat ke Liga Super China. Selain itu, rumor menyebutkan bahwa penyerang Manchester United, Wayne Rooney bakal bermain di China. 

Negara yang kini bertengger di peringkat 82 FIFA ini menyebut bahwa ambisi China ialah menjadi tuan rumah Piala Dunia. 

"Klub membeli pemain berkualitas agar pemain kami bisa belajar," kata Cheng Yao Dong, jajaran manajemen Shanghai Shenhua. 

Masuknya sejumlah pemain berlabel bintang ke Liga Super China ternyata diimbangi oleh pengurus klub dan pengurus federasi sepakbola China dengan mengembangkan potensi pemain muda mereka. 

Klub sekaliber Shanghai Shenhua misalnya, akademi klub ini mempunyai program ke Jerman, Belanda, dan Brasil untuk melakukan tur selama dua bulan. 

Selain itu, tim Shanghai U-15 yang saat ini berjumlah 35 anak-anak acapkali berlatih ke Inggris, tepatnya di Birmingham, Aston Villa, dan West Brom. 

Sementara itu, konsultan sepakbola China, Sammy Yu dari Goal Global Grup yang acapkali bekerjasama dengan klub sepakbola China mengatakan sepakbola China memiliki keberimbangan antara membeli pemain bintang dan pengembangan pemain muda. 

"Datangnya pemain bintang juga menjadi inspirasi bagi pemain muda kami. Kami memang ingin menciptakan hubungan yang jangka panjang dengan antara klub China dengan klub asal Inggris," kata Sammy Yu. 

Selain mengurus berkembangnya pemain muda, federasi sepakbola China juga punya cara jitu untuk menekan membludaknya pemain ekspor dari Eropa. Salah satunya ialah membatasi kuota pemain asing di sebuah klub. 

Seperti dilansir dari atimes.com, rencananya satu klub di Liga Super China nantinya hanya diperbolehkan memiliki 4-5 pemain asing. Ini dilakukan demi mengimbangi neraca keuangan klub di China. 

"Datangnya pemain asing ke klub di China memang berdampak bagus untuk pengalaman pemain lokal, namun kami juga harus menjaga neraca keuangan dari satu klub," tulis pernyataan federasi sepakbola China. 

Sekedar informasi, hingga akhir tahun ini total uang yang digelontorkan klub di China untuk datangkan pemain anyar, termasuk datangkan pemain dari Eropa mencapai angka 400 juta dollar atau setara dengan total harta orang kaya no.50 di Indonesia, Soetjipto Nagaria yang dirilis Forbes pada 2015 lalu. 

1.1K