Gara-gara Keteledoran Pilot, Pemain Chapecoense Jadi Korban

Selasa, 27 Desember 2016 20:09 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
 Copyright:

Seperti yang diberitakan oleh AS, faktor keteledoran tersebut disebabkan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah pilot yang tidak memberikan sinyal atau tanda bahwa mesin sedang mengalami masalah karena kehabisan bahan bakar.

“Tidak ada kesalahan teknis pada kecelakaan tersebut. Penyebab dari kecelakaan ini tidak lain dikarenakan faktor kelalaian manusia, seperti faktor manajemen dalam administrasi perusahaan penerbangan dan organisasi yang memberi flight plans oleh pihak berwenang di Bolivia,” kata Sekertaris Keselamatan Penerbangan Kolombia, Kolonel Freddy Bonilla.

Bonilla juga menambahkan selain kehabisan bahan bakar, pesawat mengalami kelebihan muatan yang melebihi batas hampir 400 kilogram. Kelebihan batas muatan tersebut diungkapkan oleh Bonilla, tidak disarankan untuk penerbangan yang memakan waktu perjalanan cukup lama.
 

Jenasah para pemain Chapecoense.

Hal tersebut senada dengan investigasi temuan yang dilakukan oleh pihak Bolivia. Kesimpulan yang dilakukan oleh otoritas Kolumbia ini sejalan lurus dengan pernyataan otoritas Bolivia yang mengatakan bahwa LaMia Airlines beserta pilot-lah yang bertanggung jawab atas musibah tersebut.

Hal ini menyebabkan ditahannya Chief Executif LaMia Airlines, Gustavo Vargas Gamboa, untuk memberikan pertanggung jawaban atas kecelakaan tersebut. Sementara anaknya, Gustavo Vargas Villegas, harus dipenjara karena dakwaan terkait lisensi pesawat yang jatuh.

Sekedar informasi, Chapecoense mengalami kecelakaan setelah pesawat yang ditumpanginya, LaMia Airlines, jatuh di pegunungan Medellin, Kolumbia, aat akan berkunjung ke markas Atletico Nacional dalam leg pertama final Copa Sudamericana.

Sebanyak 71 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, dan hanya menyisakan 3 pemain Chapecoense.

Penulis: Cosmas Bayu Agung Sadhewo

285