Presiden federasi sepakbola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio, memberikan komentar terhadap laga Boxing Day yang terjadi tiap tahunnya pada kompetisi Negeri Elizabeth. Menurutnya, Serie A Italia bisa saja meniru budaya yang telah mengakar sejak abad 19 di tanah Britania Raya.
"Saya tidak punya masalah (menggelar laga Boxing Day). Saya tidak menolak bermain pada tanggal 25 (Desember)," ujar Tavecchio seperti dilansir dari Football Italia.
Menurutnya, secara pribadi ia tidak menolak gagasan akan menggelar pertandingan berbarengan dengan perayaan besar umat kristiani tersebut. Meskipun waktu istirahat nantinya terpangkas, pria berusia 73 tahun itu tidak mempersoalkannya.
"Untuk seorang (umat) Katolik, bermain pada tanggal 25 (Desember) adalah ide yang sulit diterima. Tetapi, jika suatu pertandingan jatuh pada tanggal tersebut, tidak masalah buat saya. Sekalipun akan mengurangi istirahat para pemain," tamabah presiden yang menggantikan posisi Giancarlo Abete itu.
Pada kompetisi Liga Primer Inggris, laga Boxing Day dilaksanakan ketika kompetisi sepakbola lainnya menjalani masa jeda untuk memberi waktu istirahat pada pemain. Namun dengan adanya budaya tersebut, kerap membuat para pemain kelelahan menjalani jadwal yang super ketat.
Bahkan laga Boxing Day di Inggris pun kerap mendapat kritikan dari para sosok yang berpengaruh di dalamnya. Sebut saja Louis van Gaal. Eks pelatih Manchester United itu mengatakan bahwa Boxing Day menjadi penyebab klub ataupun Timnas Inggris tidak memiliki banyak prestasi membanggakan dalam beberapa tahun terakhir.