Rasakan Penderitaan Korban Suriah, Pesepakbola Ini Berbagi Cerita Perang Kosovo

Sabtu, 31 Desember 2016 14:31 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim
 Copyright:

Evra mengucapkan dalam akun Instagram keterbukaannya untuk korban Suriah, dan mengaku siap membantu mereka. Pun demikian dengan Ronaldo, yang telah mengirim subsidi berupa bantuan sandang dan pangan ke Suriah.

Kini, muncul lagi simpati dari pesepakbola kelahiran Yugoslavia berpaspor Turki, Vedat Muriqi, yang pernah merasakan pengalaman menjadi korban perang.

Pemain berusia 22 tahun yang bermain di klub Turki, Genclerbirligi, merasakan pengalaman menjadi korban perang Kosovo yang terjadi pada 28 Februari 1998 hingga 11 Juni 1999.

Cristiano Ronaldo, salah satu pesepakbola dunia yang peduli korban Suriah.

Kosovo merupakan negara bagian pecahan Yugoslavia, dan saat perang pecah, terjadi peperangan antara Yugoslavia (yang kini bernama Montenegro dan Serbia) dengan grup pemberontak Albania Kosovo. Sama halnya seperti Suriah, perang itu juga memakan korban.

"Saya merupakan salah satu orang yang paham apa yang terjadi di Suriah sekarang, seperti yang kita saksikan di televisi. Mereka berada di situasi yang lebih mengerikan (ketimbang perang Kosovo), dan hanya ada Turki yang mendukung Suriah," tutur Vedat di Daily Sabah.

Vedat pun menerangkan situasi yang pernah dialaminya saat perang Kosovo terjadi, dan ia masih kecil. Vedat mengingat momen kala ia pergi dengan orang tuanya dan menjadi imigran di tempat berbeda.

Vedat Muriqi merasakan penderitaan korban perang Suriah, karena pernah merasakannya langsung di perang Kosovo.

"Kami terbiasa tinggal di satu rumah dengan 50-55 orang, tapi setelah berimigrasi, kami mulai tinggal di satu ruangan bersama 50-55 orang, kami harus tidur berdesak-desakan di ruang bawah tanah selama dua hari," tutur Vedat.

"Kami terbiasa memiliki dua liter air susu untuk setiap harinya bagi 50 orang. Kami masih kecil dan ketika kami meminta makanan, ibu-ibu kami menangis karena mereka tak punya apapun untuk diberikan," ceritanya.

Di saat perang Kosovo terjadi, kurang lebih sebanyak 10.000 etnis Albania dinyatakan tewas, sementara 1.700 orang lainnya dinyatakan hilang.   

204