Pemerintah menegaskan kepada klub sepakbola di Tanah Air untuk semakin memperhatikan kesehatan pemain. Melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pemerintah berharap tidak ada lagi kasus penelantaran pemain oleh klub yang menggunakan jasanya.
Hal itu diutarakan Gatot Dewa Broto, ketika mengunjungi Achmad Kurniawan di ruang perawatan Instalasi Gawat Darurat RSU Syaiful Anwar, Kota Malang pagi tadi, Minggu (01/01/17).
“Bagaimana pun, klub harus bertanggung jawab dan memberi atensi penuh terhadap kesehatan pemain,” ujar Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto di hadapan awak media.
“Jangan sampai terjadi seperti istilah, ‘Habis Manis Sepah Dibuang’,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Republik Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan jika kasus seperti yang menimpa Achmad Kurniawan harus diselesaikan oleh klub yang menaungi sang pemain. Arema FC sebagai klub dari Achmad Kurniawan sebelumnya sudah menyatakan komitmen untuk menanggung semua biaya perawatan hingga pulih.
Selain masalah biaya, klub juga harus memikirkan kesejahteraan keluarga selama kiper berusia 37 tahun itu menjalani perawatan medis.
“Ini juga menjadi contoh bagi klub-klub yang lain di Indonesia. Jangan sampai, ada kasus lagi pemain terlantar ketika jatuh sakit,” paparnya.
Ia pun memuji terhadap langkah tanggap yang cepat dari manajemen Arema yang sangat peduli dengan terus menjaga sang pemain menemani keluarganya di rumah sakit.
“Kesehatan atlet apa pun cabang olahraganya, merupakan ranah dari Kemenpora. Hal ini menjadi perhatian penuh dari kami,” pungkasnya.