Mengenal Statuta FIFA Soal Lisensi Klub, Boleh atau Tidak Diperjualbelikan?

Jumat, 6 Januari 2017 15:40 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:

Induk Sepakbola Dunia, FIFA memiliki beranekaragam kebijakan atau peraturan yang tercantum dalam statuta FIFA. Statuta FIFA ini wajib dipatuhi oleh seluruh anggota.

Statuta FIFA mengatur law of the game dalam sepakbola, baik soal pemain, kompetisi, hingga federasi. Ada statuta FIFA yang menarik untuk dibahas secara mendalam, jika melihat kondisi sepakbola nasional. Statuta itu yang mengatur soal lisensi klub. 

Maklum, lisensi klub menjadi bahan hangat perbincangan pencinta sepakbola Tanah Air. Paslanya, ada beberapa kasus soal lisensi klub di Indonesia yang kerap diperjualbelikan.

Contohnya soal akuisisi Persiram Raja Ampat dengan PS TNI. PS TNI membeli saham Persiram yang notabenenya merupakan PT Arka Gega Magna (AGM) sebesar Rp17 miliar pada tahun 2016 lalu.
 


Statuta FIFA soal lisensi klub.

Kasus di atas menimbulkan banyak perdebatan. Banyak spekulasi yang berkembang di masyarakat lisensi klub tidak boleh diperjualbelikan. Ada lagi yang terlintas di telinga bahwa lisensi klub dapat diperjualbelikan dengan syarat-syarat tertentu.

Dikutip dari laman resmi FIFA, pasal 4 ayat 4 mengatur soal lisensi klub. Lisensi klub ternyata boleh diperjualbelikan dengan syarat-syarat tertentu.

Lisensi boleh diperjualbelikan asal klub mengalami kebangkrutan atau masa pembubaran. Akan tetapi, lisensi klub tidak boleh diperjualbelikan jika sudah resmi bermain di sebuah kompetisi atau turnamen.

"Untuk alasan apa pun lisensi (pemegang) menjadi bangkrut dan memasuki masa likuidasi (pembubaran), seperti yang ditentukan oleh peraturan nasional (di mana lisensi menjadi bangkrut dan masuk tahapan administrasi ketika musim berjalan. Lisensi tidak boleh di tarik selama musim kompetisi berlangsung, atau jika masih memiliki peluang untuk menyelamatkan klub serta bisnisnya," tulis FIFA dalam statutanya pasal 4 ayat 4 sub 1.5
 


Persiram Raja Ampat saat masih berkiprah.

Kembali lagi ke contoh kasus akuisisi PS TNI dan Persiram Raja Ampat. Artinya, lisensi klub Persiram Raja Ampat sudah secara hukum statuta FIFA sah dipunyai oleh PS TNI.

Pasalnya, PS TNI mengakuisisi Persiram dalam kondisi yang memang klub kebanggaan Raja Ampat, Papua itu mengalami masalah administrasi yang berunjung pada pembubaran pemain dan ofisial tim. Persiram harus melakukan itu semua karena tidak sanggup untuk membayar gaji pemain, usai tak ada pemasukan soal dana dari pihak sponsorship atau pun operator ISL, PT Liga Indonesia.

Maklum, ketika itu Indonesia Super League (ISL) 2015 resmi diberhentikan, buntut panjang dari konflik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan La Nyalla Mattalitti dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Sampai pada akhirnya Menpora membekukan PSSI, hingga FIFA memberikan sanksi bend kepada Indonesia karena adanya intervensi dari pemerintah soal kegitan sepakbola yang seharusnya sesuai statuta dijalankan federasi.

Kondisi yang dialami Persiram juga dirasakan para klub-klub ISL. Namun, mereka lebih beruntung, lantaran mampu bangkit hingga mengikuti ajang turnamen Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan lain-lain.
 


PS TNI telah sah mengakuisisi Persiram Raja Ampat.

Sementara Persiram yang sudah membubarkan tim tidak bisa melakukan pengontrakan ulang pemain yang diputus. Alhasil, tim tidak terbentuk hingga kompetisi independen yang digelar PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 dijalankan. PS TNI yang pada akhirnya bisa mengikuti TSC 2016 dengan klub-klub ISL lainnya.

Hal serupa juga terjadi pada kasus Persipasi Bandung Raya (PBR) yang diakuisisi oleh Madura United FC. Tim Laskar Sapeh Kerab pun berhak mengikuti ajang TSC 2016.

Terlepas dari apa pun, klub-klub Indonesia seharusnya lebih belajar dalam menghargai sebuah lisensi. Jangan sampai membuat suporter kehilangan klub kebanggaannya akibat akuisisi. Apalagi, klub tersebut memiliki prestasi yang sudah tercatat di sejarah sepakbola Tanah Air.

Mari semua sama-sama memajukan sepakbola nasional tanpa sangkut paut yang membuat kepala pusing tujuh keliling. Maju terus sepakbola nasional!!

590