Penghormatan Terakhir Bonek untuk Rekan yang Meninggal

Senin, 9 Januari 2017 17:37 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Salah satu Bonek yang ikut mengawal perjuangan Persebaya Surabaya di Kongres Tahunan PSSI di Bandung, Syahrul Ali Syahbana meninggal dunia. Dalam sebuah insiden, nyawa Syahrul tak dapat diselamatkan dan perjuangan Syahrul pun harus terhenti.

Meski begitu, mimpi Syahrul untuk mengawal klub kebanggaannya tetap berlanjut di tangan rekan-rekannya yang lain. Aksi Bonek di Bandung pun tak sia-sia hingga akhirnya tim berjuluk Bajul Ijo dipulihkan kembali statusnya oleh PSSI dan resmi bermain di kompetisi sepakbola nasional.

Suasana duka pun kini masih menyelimuti keluarga besar Bonek. Hal itu terlihat dari wajah-wajah sedih Bonek yang ikut mengantarkan almarhum Syahrul (18) yang merupakan Bonek Wedoro Utara Kec. Waru, ke tempat peristirahatan terakhir.

Sebuah penghormatan terakhir yang diikuti Bonek dengan khidmat, untuk almarhum Syahrul yang berjuang untuk pergi ke Bandung dalam rangka memperjuangkan kembalinya Persebaya ke kompetisi resmi PSSI.

Aksi Bonek saat mengawal Kongres Tahunan PSSI di Bandung.

Suasana duka juga mewarnai keluarga almarhum Syahrul Ali. Mukhlas, orang tua korban, terlihat syok dan seakan tak percaya anaknya telah meninggal dan tak bisa berjumpa lagi untuk selamanya.

Awalnya, Mukhlas tak percaya dengan kabar duka yang diterimanya. Karena sebelum ada kabar sang anak meninggal tersebut, Mukhlas mengaku masih berkomunikasi dengan anaknya yang masih duduk di kelas lll SMA di Waru itu.

Begitu jenazah korban datang, dia tampak terpukul dan merasa sedih atas kenyataan yang dilihatnya. Saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah, Mukhlas dan keluarga meyakinkan melihat wajah korban.

Bonek saat mengawal Persebaya Surabaya di Kongres Tahunan PSSI di Bandung.

“Ya semalam pihak keluarga masih belum memercayai kepergian Syahrul. Pantas keluarganya syok. Semoga keluarga almarhum sabar dengan kondisi ini,” ujar Kades Wedoro, M. Nafik seperti diberitakan beritajatim.com.

548