Masuk Bursa pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri Tetap 'Setia' dengan Bali United

Selasa, 10 Januari 2017 00:03 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Tengku Sufiyanto
© bali united
Pelatih Bali United FC, Indra Sjafri, masuk kandidat juru racik formasi Timnas Indonesia U-19. Copyright: © bali united
Pelatih Bali United FC, Indra Sjafri, masuk kandidat juru racik formasi Timnas Indonesia U-19.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memutuskan para kandidat pelatih Timnas Indonesia Senior yang merangkap U-22, U-19, dan U-15 dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (08/01/17) lusa kemarin.

Khusu Timnas U-19, dua nama yang bersaing adalah Indra Sjafri dan Wolfgang Pikal. Namun meski masuk dalam bursa pelatih Timnas U-19, bukan berarti membuat Indra Sjafri melupakan akan tugas pokoknya. Pelatih asal Sumatera Barat ini masih fokus sebagai pelatih Bali United.
 


Indra Sjafri saat memperkenalkan pemain-pemain baru Bali United FC.

"Saya masih fokus di Bali United. Saya masih mempersiapkan Bali United, jadi itu semua tidak akan mengganggu saya di Bali," ujar Indra.

Memang Indra Sjafri masih memiliki kontrak panjang bersama tim Bali United. Setidaknya dia dikontrak selama lima musim bersama tim Semeton Dewata.

"Kontrak saya lima musim, jadi saya harus fokus di Bali. Untuk Timnas masih tunggu PSSI mengumumkan," tutupnya.
 


Skuat Bali United FC di TSC 2016.

Sebagai informasi tambahan, dua nama pelatih asal Spanyol menjadi kandidat utama yang akan menukangi Timnas Senior rangkap U-22. Mereka adalah Luis Fernandez dan Luis Milla. Keduanya berpeluang menjadi suksesor Alfred Riedl yang terakhir kali menjadi pelatih Timnas Senior di ajang Piala AFF 2016. Seperti diketahui, PSSI tidak memperpanjang kontrak Riedl.

Luis Fernandez merupakan mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) dan beberapa klub profesional di Prancis. Sementara itu, Luis Milla adalah mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 yang membawa David de Gea dan kawan-kawan menjuarai Euro U-21 tahun 2011 silam. Sedangkan Timnas U-16 ada nama Rudy Eka Priyambada dan Fachri Husaini.

148