Bertempat di mes pemain, puluhan orang berkumpul untuk menggelar acara tahlil. Mulai dari manajemen tim, tim pelatih, para pemain hingga ofisial terlihat khidmat membaca doa bagi almarhum Achmad Kurniawan.
Dimulai dari membaca Surat Yasin, para jemaah lalu melantunkan bacaan tahlil hingga ditutup dengan doa yang dipimpin seorang ustaz.
"AK adalah keluarga besar kami. Maka, kami turut berduka dan kirim doa melalui tahlil ini," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Dalam adat di Jawa atau muslim di Indonesia pada umumnya, tahlil untuk seseorang yang meninggal akan berlangsung selama tujuh malam secara beruntun. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan peringatan 40 hari, 100 hari dan 1.000 harinya.
Suasana tahlilan di mess pemain Arema FC.
"Ini murni inisiatif manajemen, selain tahlil juga digelar di rumah keluarga besar almarhum," papar Ruddy.
"Sebelumnya, kita juga pernah gelar acara serupa, yaitu saat berduka saat wafatnya Pak Once (Almarhum Suharno pada 2015)," imbuhnya.
Tak hanya dari tim Arema FC, acara tahlil juga diikuti oleh awak jurnalis, termasuk awak INDOSPORT. Akhsani Takwim, mengaku punya banyak kenangan terhadap Almarhum AK dan terpanggil hatinya untuk mengikuti tahlil di mess pemain Arema FC.
"Banyak lah kenangan kepada AK. Lagipula, rumah saya dekat dari mess, jadi ikut tahlil dari malam pertama," tutur jurnalis media online nasional itu.