On This Day

On This Day: Lahirnya Tevez dan Neymar, Talenta Latin 'Kontroversial' Beda Zaman

Minggu, 5 Februari 2017 17:18 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Carlos Tevez dan Neymar. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Carlos Tevez dan Neymar.

Tanggal 5 Februari menjadi hari lahir dua pesepakbola hebat yang berasal dari benua Amerika Selatan, mereka adalah Carlos Tevez dan Neymar da Silva Santos Junior.

Baik Tevez dan Neymar memiliki jalan yang berbeda hingga menjadi seperti sekarang. Namun keduanya memiliki beberapa kemiripan, salah satunya adalah tentu saja sama-sama berposisi sebagai striker.


Carlos Tevez resmi gabung Shanghai Greenland Shenhua.

Tevez lahir di Ciudadela, Argentina, 33 tahun lalu. Ia memulai karier mudanya di All Boys sejak tahun 1992 hingga 1996 sebelum akhirnya hijrah ke Boca Juniors dan menandatangani kontrak profesional.

Ia kemudian menyebrang ke Brasil untuk bergabung dengan Corinthians. Satu musim di sana, ia lalu direkrut West Ham United, di mana klub asal London itu menjadi pelabuhan pertamanya di Eropa.

Ada pun Neymar lahir dan menghabiskan masa mudanya di Mogi das Cruzes. Di usia belia, ia sudah bergabung dengan klub lokal bernama Portuguesa Santista. Santos mencium bakatnya dan pada tahun 2003 resmi mengikat Neymar dengan tanda tangan kontrak profesional.


Saat masih berusia 16 tahun, Neymar pernah nyaris bergabung dengan West Ham United.

Kini, Neymar tengah menikmati kariernya di Barcelona. Berduet dengan Lionel Messi dan Luis Suarez, striker Timnas Brasil ini menjadi salah satu talenta terbaik di dunia.

Tevez dan Neymar adalah dua striker hebat yang lahir di dua era berbeda. Keduanya pun menyimpan kisah yang hampir sama, dan berikut INDOSPORT merangkumnya.

  • Nyaris Meninggal di Usia Belia

Neymar mendapat pelukan hangat dari Adenor Leonardo 'Tite' Bacchi.

Neymar - Sepertinya semua penggila sepakbola pasti mengenal pemain yang satu ini. Cepat, lincah, dan kelihaiannya di rumput lapangan kerap membuat penonton berdecak kagum.

Namun siapa sangka pemain yang kini berusia 24 tahun tersebut pernah hampir tewas saat masih sangat muda?

Neymar memiliki latar belakang keluarga yang terbilang sederhana. Ayahnya, Neymar Santos, dahulu juga merupakan sepakbola. Ia juga memiliki nama kesayangan, yakni Juninho.

Saat masih kecil, Neymar Jr nyaris kehilangan nyawa akibat kecelakaan mobil. Bersama keluarganya, ia sedang dalam perjalanan menuju Santos dalam rangka kunjungan keluarga.

Cuaca buruk membuat jalan berliku melewati kawasan pegunungan yang curam. Air hujan membuat jalan sempit yang dilewati kendaraan dari dua arah itu semakin berbahaya.

Hal yang ditakutkan pun akhirnya terjadi. Mendekati sebuah belokan ke kiri, sebuah mobil dari arah berlawanan melintas. Sang ayah mencoba menghindar dengan minggir ke bahu jalan sembari memperlambat laju mobil, tapi tabrakan tak terhindar dan sisi kanan mobil mereka dihantam.

Neymar yang kala itu masih berusia 4 bulan sempat tidak ditemukan di bangku belakang mobil. Orang tua Neymar awalnya mengira jika anaknya terlempar dari mobil, tapi mukjizat berkata lain. Seseorang menemukan Neymar mungil di bawah kursi dengan darah segar mengalir akibat luka sobek di wajahnya, namun selamat akibat penanganan cepat pasca kecelakaan.


Carlos Tevez saat masih membela Manchester City

Tevez - Sama seperti Neymar, Tevez juga memiliki pengalaman nyaris tewas akibat sebuah kecelakaan. Kejadian tersebut juga berlangsung saat dirinya masih muda.

Saat masih kecil, Tevez hidup di daerah yang terkenal dengan tingkat kriminalitas tinggi, tepatnya di Barrio Ejercito de Los Andes, pinggiran Buenos Aires, Argentina. Daerah itu lebih dikenal dengan sebutan Fuerte Apache, di mana julukan El Apache milik Tevez diambil dari nama tempat tersebut.

Meski begitu, peristiwa nyaris tewas yang dialami Tevez bukan berasal dari kerasnya kehidupan di Fuerte Apache, melainkan sebuah kecelakaan yang bekasnya masih bisa terlihat hingga sekarang.

Ketika berusia 10 bulan, pemain yang kini bermain di Shanghai Shenhua itu secara tidak sengaja menumpahkan air panas ke wajah dan dadanya. Hal itu membuat luka yang membekas di bagian lehernya.

Saking parahnya, Tevez kecil harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan. Ia bahkan sempat didiagnosis tidak akan bisa bertahan lama, namun takdir berkata lain. Meski membutuhkan waktu istirahat yang panjang, nyawanya masih bisa diselamatkan.

  • Sama-sama Pernah Terlibat Kasus Hukum

Kemiripan Neymar dan Tevez berlanjut di ranah hukum. Lingkungannya pun bisa dibilang sama, yakni perkara transfer pemain.

Pada tahun 2006, West Ham United membuat geger publik Inggris dengan keberhasilannya mendatangkan dua pemain muda dari Argentina, Tevez dan Mascherano. Namun dibalik kejadian tersebut, terselip satu kisah yang tidak bisa dilupakan fans Sheffield United.


Carlos Tevez dan Javier Mascherano ketika didatangkan West Ham United pada tahun 2006.

Kepindahan Tevez dan Mascherano ke West Ham ternyata bukan atas kehendak sang pemain. Kepindahan ini murni karena Media Sport Investment (MSI), agensi pemain kedua tersebut, merupakan agensi yang pernah dipimpin oleh Kia Joorabchian.

Singkatnya, kepindahan Tevez dari Corinthians ke West Ham tidak lebih dari sekadar 'titipan', di mana Joorabchian berharap performanya di 'klub kecil' bisa ditengok oleh klub besar. Dengan begini, akan ada klub besar yang bisa membelinya dengan harga lebih besar.

Di sisi lain, Sheffield United merasa dirugikan dengan transfer ini. Sebab, andai saja Tevez tidak berkostum The Hammers, bisa saja pada tahun 2006 itu justru West Ham yang terdegradasi. Penampilan Tevez yang ciamik membuat tim London Timur itu selamat dari zona degradasi, dan sebaliknya, The Blades harus turun kasta.


Neymar pernah terlibat kasus penggelapan pajak saat didatangkan Barcelona.

Pun demikian dengan Neymar. Saat pindah ke Barcelona, kasus penggelapan pajak dan permasalahan transfer juga pernah menimpanya. El Barca dituduh menyembunyikan bagian-bagian dari biaya transfer Neymar ketika striker itu pindah ke Spanyol dari klub sepak bola Santos.

The Catalan, dalam kasus yang dilaporkan kantor berita Spanyol, EFE, pada akhir pekan lalu, akhirnya mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Selasa tentang persetujuan dewan klub peraih gelar juara La Liga 2015/16 itu atas kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya.

Namun, kasusnya dianggap selesai setelah manajemen Blaugrana bersedia membayar denda sebesar 5,5 juta euro kepada otoritas Spanyol untuk menyelesaikan kasus penggelapan pajak atas transfer pemain Brasil Neymar pada 2013.

599