Kunjungi Keluarga Pendiri Singa Mania, Manajemen SFC Redakan Duka

Senin, 13 Februari 2017 23:36 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Rizky Pratama Putra
© Muhammad Effendi/Indosport
Syafarudin meninggal dunia karena tertabrak kereta api. Copyright: © Muhammad Effendi/Indosport
Syafarudin meninggal dunia karena tertabrak kereta api.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid mendatangi rumah duka di Jalan Abikusno III Palembang. Kedatangan manajemen SFC ini sedikit mengurangi duka yang telah dialami keluarga pasca meninggalnya Bodong.

 Ayah almarhum Hermanton mengatakan, sangat senang didatangi manajemen SFC siang itu. Ia pun merasa pengorbanan putra sulungnya yang selalu setia menjadi pentolan suporter seperti mendapatkan penghargaan.

"Senang sekali ada manajemen SFC ke sini. Soalnya anak saja memang sejak SFC berdiri dia sudah jadi suporter. Kami sangat senang dan juga terhormat kedatangan Faisal ke sini," kata pria paruh baya itu.

Faisal Mursyid (kiri) mewakili Manajemen Sriwijaya FC memberikan bantuan kepada keluarga Syafarudin yang meninggal dunia.

Dia pun mengaku sudah merelakan putra tersayangnya pergi. Kendati saat menceritakan kabar duka bibir Hermanton sedikit gemetar karena dia teringat sang putra tercinta.

"Saya dapat kabar dari adiknya yang ada di Lampung. Adiknya itu telepon sambil menangis. Karena apabila adiknya di sini yang datang mengabari mereka takut istri saya drop. Makanya telepon dan itu juga saya yang angkat telepon baru dikasih tahu," tuturnya. 

Selain mendapatkan kunjungan manajemen dia pun berharap kepada perusahaan PT KAI. Katanya kereta api yang lewat di daerah pemukiman tidak mengurangi kecepatan dan tanpa membunyikan klakson.

Syafarudin merupakan salah satu pendiri Singa Mania yang meninggal dunia karena kecelakaan.

 "Coba kereta api kalau masuk ke sini pelan-pelan saja. Soalnya anak saya tidak mendengar ada klakson dan laju nya juga sangat kencang," keluhnya.

 Sementara itu Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid menuturkan, apa yang dilakukan adalah bentuk perhatian kepada supporter SFC. Dia pun memberikan uang tunjangan agar keluarga yang ditinggalkan sedikit terbantu. 

"Jangan lihat uangnya tapi bentuk perhatian kami kepada almarhum. Karena suporter juga bagian dari keluarga besar baik manajemen dan tim SFC itu sendiri," pungkasnya.

96