Pelatih PSS Sleman, Freddy Mulli, mengatakan hasil seri di pertandingan sebelumnya melawan Persipura Jayapura dan Mitra Kukar menjadi bahan evaluasi bagi anak asuhnya.
Menurutnya di dua pertandingan tersebut, Candra Waskito dan kawan-kawan sangat lemah dalam eksekusi bola mati dan mereka belum padu dalam komunikasi antar pemain.
Dua permasalahan itu, kata Mully, terus dibenahi pada jeda turnamen kali ini. Freddy mengaku tidak akan membuang jeda waktu istirahat sedikit pun untuk berleha-leha.
Para pemain terus digembleng untuk menjalani sesi latihan dan melakukan pembenahan terutama pada dua masalah tersebut.
Pelatih PSS Sleman, Freddy Mulli memberikan arahan kepada anak asuhnya.Ia berharap pembehanan yang dilakukan tersebut dapat berbuah manis di laga penyisihan terakhir melawan Persegres nanti.
Harapanya, tim kebanggaan warga Sleman tersebut mampu memenangkan pertandingan dan juga bisa lolos ke babak selanjutnya.
“Beberapa hari terakhir kita simulasikan latihan antisipasi bola mati, harapannya para pemain bisa lebih baik di laga selanjutnya,” ucapnya.
Freddy berharap pada laga terakhir, anak asuhnya juga bermain disiplin di semua lini. Jika ada pemain yang tidak disiplin maka hal itu akan memudahkan lawan untuk menguasai pertandingan.
Momen pada laga kedua Grup 1 Piala Presiden 2017, PSS Sleman menghadapi Mitra Kukar.
Selain itu, pemain yang tidak disiplin tentu akan membuat latihan dan juga simulasi juga tidak akan berhasil.
Perlu diketahui saat ini PSS Sleman berada di peringkat ke-3 klasemen sementara Grup 1 Piala Presiden 2017 dengan catatan 2 poin. Pemuncak kelasemen sendiri dikuasai Mitra kukar, disusul Persegres Gresik United.
Sementara itu, juara Torabika Socer Championship (TSC) 2016, Persipura Jayapura terpuruk di posisi juru kunci dengan 1 poin. Seluruh tim di Grup tersebut masih memiliki kesempatan untuk lolos ke babak berikutnya.