'Banyak Pesepakbola Indonesia di Qatar Ragu Bela Timnas'

Minggu, 19 Februari 2017 16:26 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:

Indonesia ternyata memiliki ratusan bakat muda calon pesepakbola andal yang tengah meniti karier sejak dini di luar negeri. Menurut data Indonesian Football Association Qatar (IFQ), sedikitnya terdapat 600 bibit muda potensial keturunan Indonesia yang sedang mengejar karier sebagai pesepakbola di berbagai level umur.

IFQ merupakan wadah sekaligus komunitas yang menghimpun para pesepakbola berdarah Indonesia yang tinggal di Qatar. Menurut ketua dari IFQ, Dr Rakhmat Soebekti, ada beberapa pesepakbola muda Indonesia yang dilirik oleh klub-klub Liga Qatar.

Salah satu pesepakbola muda berdarah Indonesia yang telah bermain di Liga Qatar adalah Andri Syahputra. Dengan hebatnya, di umurnya yang masih cukup belia, 17 tahun, Andri telah menjadi bagian dari tim senior Al Gharafa.

Sebelum menjenjang menuju tim senior Al Gharafa, Andri berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Liga Qatar U-17 bersama timnya tersebut. Saking hebatnya, Andri bahkan ditunjuk sebagai kapten tim Al Gharafa U-17 pada musim 2015/16.


Andri Syahputra, salah satu bakat muda potensial Indonesia yang tengah meniti karier di Qatar.

Bakat serta kejeniusan Andri bermain sepakbola ternyata tercium oleh Federasi Sepakbola Qatar (QFA). Bahkan menurut Dr. Rakhmat, telah ada niatan dari QFA untuk menaturalisasi Andri agar menjadi warga negara Qatar.

"Sudah ada niatan dari Qatar, namun yang memutuskan hal itu adalah si pemain itu sendiri dan orang tuanya." beber Dr. Rakhmat kepada INDOSPORT.

Dr. Rakhmat menjabarkan, ketertarikan Qatar kepada Andri merupakan suatu hal yang wajar. Apalagi, melihat kualitas Andri yang sangat menonjol meski masih berusia cukup belia.

Ketua IFQ itu menuturkan, hajatan Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar dapat menjadi godaan terbesar bagi beberapa pesepakbola muda Indonesia. Untuk kebanyakan pemain belia, bermain di Piala Dunia adalah impian yang menjadi kenyataan.

"Yang saya takuti, apakah Indonesia akan konsen terhadap mereka. Banyak yang ragu akan hal itu," jelasnya.

"Mereka di sini selain dibayar, juga dijamin pendidikannya, setidaknya masa depan mereka sudah aman. Kalau mereka memilih Indonesia, apakah PSSI dapat memberikan jaminan masa depan mereka?," lanjutnya.

Meski begitu, Dr. Rakhmat menyatakan bahwa anak-anak Indonesia yang ada di Qatar juga memiliki kebanggaan tinggi akan Tanah Air tercinta mereka. Untuk itu, PSSI mesti terus berkomunikasi secara rutin serta konsen untuk mengamankan para bibit muda potensial itu agar tak diklaim oleh negara lain.

2.1K