Kegagalan lolos ke semifinal Piala Presiden 2017 menjadikan Madura United FC kini lebih sibuk dalam pembenahan jelang Liga 1 begulir. Semua lini khususnya sektor penyerangan menjadi fokus utama dalam program evaluasi tim pelatih maupun manajemen.
Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi mengatakan, manajemen memang menyoroti mandulnya sektor penyerangan tim sejak terbentuk di bulan Januari hingga berlaga di Piala Presiden 2017.
Dengan dihuni dua pilar sekaliber Greg Nwokolo dan Luis Carlos Junior, MU hanya mampu membukukan 4 gol dalam 4 pertandingan di Piala Presiden, atau dengan rataan 1 gol per laga.
"Lini depan memang menjadi bahan evaluasi tim ini sekarang. Kegagalan di Piala Presiden, di satu sisi memberi kita hikmah untuk berbenah menjadi lebih baik," kata Achsanul Qosasi.
Para pemain Madura United FC saat berlaga di babak perempatfinal Piala Presiden 2017.Figur yang lebih akrab disapa AQ itu pun memberi gambaran jika timnya lebih baik dalam hal performa di musim lalu ketimbang pasca mengalami perombakan awal tahun ini.
"Mungkin lebih ke format lama, Greg bisa menjadi striker tengah lalu didukung Bayu Gatra dan Engelberd Sani", ujarnya.
Tidak disinggungnya Luis Carlos Junior menjadikan namanya berada dalam posisi tak aman sekarang. Datang sejak akhir Januari 2017, striker berkebangsaan Brasil yang musim lalu membela Barito Putera itu gagal memenuhi ekspektasi tim pelatih, lantaran tak kunjung produktif.
Rutin mengisi starter line up dalam empat laga di Piala Presiden 2017, Luis hanya memberi kontribusi penting kala MU mengalahkan PSCS Cilacap melalui gol tunggalnya sekaligus memastikan tiket ke babak 8 besar.
"Tidak ada yang meragukan kualitas Luis Carlos Junior. Saya lihat dia striker yang bagus di Barito, tapi di sini ternyata kurang berkembang," tutupnya.