Kisah Pemain Muda Sriwijaya FC: Anak Petani yang Dikeluarkan dari SMA hingga Meraih Sukses

Selasa, 7 Maret 2017 14:23 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Tengku Sufiyanto
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
pemain muda Sriwijaya Fc, Slamet Budiono. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
pemain muda Sriwijaya Fc, Slamet Budiono.

Slamet Budiono, nama itu mungkin terdengar asing di telinga para pencinta sepakbola nasional. Maklum saja, nama itu tidak sekaliber Boaz Solossa dan masih banyak yang lainnya.

Namun, Slamet Budiono bisa menjadi contoh perjuangan anak-anak Indonesia untuk menggapai cita-citanya setinggi langit. Khususnya dalam keinginan menjalani karier sebagai pesepakbola profesional.

Perjuangan Slamet Budiono sangat luar biasa. Ia awalnya adalah seorang anak desa dari pasangan petani dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia. Akan tetapi, status sosialnya yang kurang mumpuni tidak membuat Slamet Budiono pantang menyerah.

Ia terus berusaha menggapai impiannya menjadi pesepakbola profesional. Salah satu contohnya ketika dirinya harus rela dikeluarkan dari SMA-nya karena sering bolos sekolah untuk mengikuti seleksi Sriwijaya FC U-21. Saat itu, ia masih duduk di kelas II salah satu SMA di Musi Rawas.

"Dari umur lima tahun, ibu jadi TKW dan bapak petani. Jadi apabila saya ke depan sukses, saya ingin ajak ibu pulang ke Palembang. Ke depan ada rencana mau ajak ibu dan bapak pergi haji," ujarnya dengan nada sedikit malu-malu saat dijumpai di Wisma Atlet, Selasa (07/03/17).

Suasana latihan Sriwijaya FC.

Saat ini, ia ingin terus membuktikan keberhasilannya pada kedua orang tua. Ia ingin membuat kedua orang tuanya bahagia dan bangga atas keberhasilan yang dicapai hingga saat ini.
Selain itu, Slamet Budiono juga mau membuktikan kepada pihak sekolah (SMA) yang memberhentikannya karena ikut seleksi SFC U-21.

"Gara-gara waktu itu saya ikut seleksi U-21 Sriwijaya FC. Saat itu pihak sekolah bilang saya mau jadi apa, kalau hanya sibuk main bola dan tidak sekolah. Saya dikeluarkan dan itu juga yang mau buktikan sekarang saya mampu walaupun anak desa," ungkapnya.

Menurut alumnus Tim PON Sumsel ini, sekarang tekad sudah bulat dan dukungan para senior di Sriwijaya FC sudah didapatkan.

"Saat gol kemarin senior yang yakin. Kata senior saya Airlangga Sucipto, Budi kamu cetak gol pasti hari ini. Ternyata saya bisa cetak gol," katanya.

Bersama Laskar Wong Kito, Slamet Budiono optimis bisa membawa tim kebanggaan Sumsel itu mendapatkan trofi di Liga 1. Ia sangat yakin bisa meraih target manajemen musim ini.

"Sekarang dukungan dan motivasi sudah saya dapatkan. Saya tidak gerogi lagi dan telah memilih sepakbola adalah hidup saya. Makanya target kompetisi harus kami wujudkan," tutupnya.

2.1K