Gianluca Pagliuca Rossy: Aura Italia dan Timnas Indonesia

Rabu, 8 Maret 2017 13:40 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Ahmad Priobudiyono
© Muhammad Adi Yaksa/Indosport
Kiper seleksi Timnas Indonesia U-19, Gianluca Pagliuca Rossy. Copyright: © Muhammad Adi Yaksa/Indosport
Kiper seleksi Timnas Indonesia U-19, Gianluca Pagliuca Rossy.

Piala Dunia 1998 menjadi kisah pahit untuk Tim Nasional (Timnas) Italia. Langkah La Nazionale harus terhenti di babak perempatfinal setelah takluk dari tuan rumah Prancis di babak adu penalti dengan skor 3-4.

Sepanjang turnamen, Gli Azzuri tidak tampil dengan kekuatan penuh. Pasalnya, kiper terbaik yang dimiliki Italia pada saat itu, Angelo Peruzzi mesti absen lantaran cedera.

Mau tak mau, sebelum Piala Dunia 1998 digelar, pelatih legendaris Italia, Cesare Maldini, harus memutar otak. Pada akhirnya, ia memilih kiper utama Inter Milan medio 1990-an, Gianluca Pagliuca, sebagai orang yang bertanggung jawab di bawah mistar Gli Azzuri.

Bermain di seluruh pertandingan Timnas Italia hingga babak 8 besar, Pagliuca tampil apik. Kepercayaan yang diberikan Maldini tak ia sia-siakan begitu saja. Pagliuca mengukir dua kali clean sheet meski pada akhirnya La Nazionale harus kandas di fase perempatfinal menghadapi tuan rumah.

Piala Dunia 1998 menjadi caps terakhir Pagliuca bersama Gli Azzuri. Hingga masa pensiunnya pada 2007, kiper kelahiran Bologna tersebut tak pernah lagi mencicipi seragam La Nazionale.

Mantan kiper Tim Nasional Italia, Gianluca Paglicua.

Sebelas bulan setelah Piala Dunia 1998 berakhir, Pagliuca mengalami 'reinkarnasi'. Bukan dalam arti sebenarnya, namun, lahir seorang Pagliuca yang baru. Namanya Gianluca Pagliuca Rossy, penjaga gawang kelahiran Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Gianluca Pagliuca yang asli ternyata memiliki andil besar terhadap penamaan Gianluca Pagliuca Rossy. Ayah Rossy, Rosyadi, diketahui merupakan mantan kiper PSIS Semarang dan penggemar berat Timnas Italia. Maka dari itu, ia memberikan nama anaknya sama dengan penjaga gawang Gli Azzuri era 1990-an tersebut.

Lahir di ibu kota Jawa Tengah, Rossy kecil mengawali karier sebagai pesepakbola di SSB Tugu Muda Semarang. Rossy juga pernah menimba ilmu di F.X Tjahoyono Goalkeeper Academy, Semarang. 

Selain itu, Rossy merupakan bagian dari 18 pemain junior yang mengikuti Turnamen Milan Junior Camp pada 2011 lalu. Puncaknya, Rossy sukses mengantar Persab Brebes Junior menjuarai Piala Soeratin 2016. 

Nama Rossy mulai menjadi terkenal tatkala pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri 'menitipkan' pemuda 18 tahun tersebut pada seleksi tahap pertama Timnas U-22 asuhan Luis Milla. Hal itu dilakukan lantaran seleksi Timnas U-22 diselenggarakan lebih awal dibanding U-19.

Pada awalnya, nama Rossy juga tidak termasuk ke dalam 40 pemain muda yang mengikuti seleksi gelombang pertama Timnas U-19. Rossy lalu disusulkan oleh Indra untuk menggenapi empat pemain di posisi kiper.

Sejumlah 41 pemain, termasuk Rossy, dilihat kemampuannya oleh Indra selama 3 hari masa seleksi tahap pertama Timnas U-19, 1-4 Maret 2017 di lapangan National Youth Training Center PSSI (NYTC), Sawangan, Depok. Rossy menjadi salah satu pemain incaran media lantaran namanya yang cukup 'populer' di telinga pecinta sepakbola lawas

Selepas seleksi tahap pertama berakhir, Indra menyatakan telah mengantongi 8 nama pemain terbaik. Setelahnya, kedelapan pesepakbola muda tersebut akan mengikuti pemusatan latihan pada pertengahan Maret mendatang.

Nama Rossy serta rekan setimnya di Persab, Egy Maulana Vikri diperkirakan termasuk ke dalam 8 pemain bidikan Indra. Selain bermain untuk Persab, keduanya juga berstatus sebagai siswa Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan.

Setelah seleksi tahap pertama Timnas U-19, INDOSPORT berkesempatan untuk melakukan sesi wawancara ringan dengan Rossy. Dimulai dari harapannya yang mulia, membawa Timnas U-19 kembali merebut trofi Pial AFF, hingga mimpinya berkostum klub tanah kelahirannya, PSIS Semarang. Berikut hasil petikan wawancara INDOSPORT dengan Gianluca Pagliuca Rossy:

Nama lengkap, tempat tanggal lahir serta tim saat ini?

Saya Gianluca Pagliuca Rossy. Lahir di Semarang, 25 Juli 1999. Saya masih bersekolah di SKO Ragunan.

Kenapa diberikan nama Gianluca Pagliuca? 

Karena ayah saya nge-fans dengan kiper legendaris Timnas Italia dan Inter Milan, Gianluca Pagliuca.

Sebelum mengikuti seleksi di Timnas U-19, pernah ikut seleksi di jenjang umur Timnas lainnya?

Untuk seleksi pernah, sewaktu di Timnas U-14 tahun 2012. Pelatihnya waktu itu Maman Suryaman, mantan asisten pelatih Persija Jakarta.

Sebelum seleksi di Timnas U-19, kenapa sempat ikut latihan pada seleksi Timnas U-22?

Saya diberi kesempatan untuk berlatih bersama Timnas U-22 untuk menambah pengalaman.

Setelah itu, kenapa diturunkan kembali pada seleksi Timnas U-19?

Saya di Timnas U-22 tuh direkomendasikan ikut latihan untuk menambah ilmu oleh Indra Sjafri. Maka dari itu, karena umur saya masih cukup, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi Timnas U-19.

Sudah diberitahu akan lolos dan mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19?

Belum tahu. Coach Indra Sjafri belum mengumumkan.

Harapan dari seleksi Timnas U-19?

Semoga saja saya bisa lolos ke seleksi tahap berikutnya. 

Kalau masuk ke dalam skuat Timnas U-19 untuk Piala AFF, apa keinginan terbesar?

Saya ingin mempertahankan juara yang sebelumnya pernah diraih pada 2013 lalu.

Ke depannya, sudah ada rencana ingin bermain di klub apa?

Belum ada rencana mau bermain di mana. Saya fokus di SKO Ragunan lebih dulu.

Sudah ada ketertarikan dari klub Liga Indonesia? 

Sampai saat ini, belum ada.

Keinginan pribadi ingin bermain di klub apa? 

Saya belum tahu juga, masih belum kepikiran. 

Sebagai orang Semarang, ada keinginan untuk membela klub tanah kelahiran? 

Belum tahu waktunya kapan, namun pastinya saya ingin.

Kiper idola? 

Kalau untuk luar negeri, kiper Bayern Munchen, Manuel Neuer. Untuk lokal, Dian Agus Prasteyo.

Mengidolakan Neuer, apakah tipe permainan Rossy sama dengan kiper Munchen tersebut? 

Sepertinya, saya sendiri merupakan kiper yang suka berlama-lama dengan bola. 

Soal rambut yang sempat dikritik oleh Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, apakah akan segera dirapihkan? 

Belum tahu, saya tadi tidak sempet dikritik juga jadinya saya belum ada rencana untuk potong rambut.

1.2K