Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman ternyata belum bisa melupakan kekalahan timnya atas Pusamania Borneo FC (PBFC) di babak semifinal Piala Presiden 2017. Kekalahan itu dirasa Djanur, sapaan akrabnya cukup menyakitkan.
Menurutnya, seharusnya pada laga tersebut tim besutannya bisa mengalahkan PBFC dan tembus ke babak final lantaran dari segi permainan Persib jauh lebih baik dibandingkan Pesut Etam.
"Setelah libur dua hari tidak akan banyak yang dilakukan dalam latihan. Karena jangankan pemain, saya sendiri sebagai pelatih masih belum bisa mengembalikan mental," ungkap Djanur saat ditemui di Mes Persib Ahmad Yani Bandung, Rabu (08/03/17).
"Berat banget karena situasi pertandingan yang tidak seharusnya kalah. Itu yang menyesakkan. Dan itu yang membuat istirahat tidak nyaman," katanya.
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman.Pelatih yang akrab disapa Djanur ini juga mengaku kerap memutar rekaman video hasil pertandingan melawan PBFC. Dari hasil analisa yang dilakukan ternyata benar timnya masih memiliki banyak kekurangan.
"Sepak bola tidak selalu soal bermain cantik dan bagus karena butuh keberuntungan juga. Namun, itu tak berarti kami semata karena tak beruntung kemarin tapi juga ada faktor lain seperti ketidaktenangan di depan," tuturnya.
"Di belakang juga masih sedikit lengah, tiga gol dari bola mati. Saya tak mau menyalahkan itu tapi harus kami dibenahi," tambahnya.
Untuk itu Djanur berharap di sisa waktu sebelum babak perebutan tiga Piala Presiden 2017 melawan Semen Padang di Stadion Pakansari Cibinong Bogor, Sabtu (11/03/17) kemenangan bisa didapatkan.
"Ini saatnya bergerak maju. Kekalahan ini juga berarti anggapan bahwa kami sudah lebih baik dari kemarin ternyata masih jauh. Ini pelajaran dan masih ada waktu untuk liga. Itu target yang ingin kami capai," tandasnya.