Melirik Timnas Kosovo, Penghuni Baru FIFA yang Kini 'Menduduki' Indonesia

Minggu, 12 Maret 2017 14:27 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© The New York Times
Jersey Kosovo. Copyright: © The New York Times
Jersey Kosovo.

Belum lama ini, tepatnya pada Kamis (09/03/17) FIFA merilis ranking baru untuk 205 Tim Nasional yang diakui oleh FIFA. Peringkat Indonesia berada di angka 167, mengalami peningkatan dua angka dari yang sebelumnya, 169.

Peningkatan ranking yang dialami oleh Timnas Indonesia itu tentunya menjadi angin segar untuk masyarakat Tanah Air, khususnya pecinta sepakbola Indonesia. Pasalnya, ranking Timnas Indonesia sebelumnya mengalami penurunan secara drastis akibat pembekuan sementara PSSI karena campur tangan pemerintah atas PSSI.

Namun, terdapat hal unik dalam update-an ranking baru yang FIFA keluarkan pada Kamis lalu. Hal unik tersebut terletak pada peringkat Timnas Kosovo yang berada di atas Timnas Indonesia. Padahal, Federasi Sepakbola Kosovo (FFK) sendiri menjadi anggota FIFA pada 3 Mei 2016 lalu, melalui voting yang digelar Kongres Tahunan FIFA di Mexico City.

Timnas Kosovo.

Kosovo kini duduk di peringkat 164, yang berarti negara pecahan Serbia itu kini berada tiga tingkat di atas Indonesia. Negara yang baru merdeka pada tanggal 17 Februari 2008 itu berada di atas Indonesia bukan tanpa alasan.

Melihat dari segi pemain, data yang diberikan oleh transfermarkt menunjukkan para skuat Timnas Kosovo hampir seluruhnya terpecah ke beberapa kompetisi Eropa, seperti Bundesliga Jerman, Super Liga Turki dan Swiss, serta Eredivisie Belanda.

Hanya satu pemain Timnas saja yang bermain di liga lokal Kosovo, atau biasa disebut Super Liga Kosovo. Dia adalah kiper Bledar Hajdini yang membela klub KF Trepca 89, pimpinan klasemen sementara Super Liga Kosovo.

Sebanyak 99 persen para pemain Timnas Kosovo memilih membela klub di luar negaranya dikarenakan tidak kompetitifnya kompetisi tersebut berjalan.

Sejak didirkan pada tahun 1945, hanya terdapat 12 tim yang mengikuti kompetisi utama Super Liga, dan hanya 4 tim yang sering menjuarai Super Liga, yaitu FC Prishtina (10 kali), KF Besa (3 kali), KF Trepca 89 (2 kali), dan KF Feronikeli (2 kali).

Valon Berisha, gelandang milik RB Leipzig dan juga Timnas Kosovo.

Itulah yang menyebabkan para penggawa Timnas Kosovo memilih untuk membela klub di kompetisi benua Eropa lainnya, yang dianggap lebih kompetitif dan sarat akan pengalaman. Selain itu, banyaknya pemain yang pergi mencari pengalaman di kompetisi kompetitif juga membuat kedalaman skuat Timnas Kosovo bervariasi, guna mengarungi kualifikasi Piala Dunia 2018.

Namun, banyaknya para penggawa Timnas Kosovo yang bermain di kompetisi yang lebih tinggi, tidak membuat mereka langsung mengharumkan nama Timnas Kosovo di kancah Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.

Tercatat telah empat kali Timnas Kosovo bertanding di Grup I, dengan hanya meraup satu poin kala menahan imbang 1-1 Timnas Finlandia, pada September 2016 lalu. Sisanya, anak asuh Albert Bunjaki dibantai dengan skor 6-0 oleh Kroasia, 3-0 oleh Ukraina, dan 2-0 oleh Turki.

Mario Mandzukic (tengah) kala melawan Kosovo di Kualifikasi Piala Dunia, tahun lalu.

Walau mengalami banyak kekalahan, lawan-lawan yang dihadapi Timnas Kosovo merupakan lawan yang berada di dalam ranking 100 besar FIFA, sehingga tidak heran bila saat ini Timnas Kosovo berada di atas Timnas Indonesia dalam urutan ranking.

Sekadar informasi, salah satu faktor mendapatkan poin guna menaiki ranking FIFA adalah seberapa penting kompetisi tempat Timnas tersebut bermain, serta seberapa kuat lawan yang dihadapinya dalam ranking FIFA.

Faktor pendapatan poin dalam FIFA.

Saat ini, Timnas Kosovo boleh-boleh saja ‘menduduki’ Timnas Indonesia dalam hal ranking di FIFA. Namun, melihat perkembangan yang terjadi pada tubuh PSSI dan Timnas Indonesia sendiri, ditambah lagi dengan datangnya pelatih anyar Luis Milla serta visi-misi ke depannya untuk Timnas, bukan tidak mungkin nantinya Skuat Garuda akan menyusul ranking dari negara pecahan Serbia tersebut.

1.9K