Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi, menjelaskan soal status marquee player. Edy mengatakan, pemain yang berstatus marquee player nantinya harus pernah bermain di salah satu tiga edisi terakhir Piala Dunia (2006, 2010, dan 2014).
Edy menambahkan, setiap klub diperbolehkan mengontrak satu pemain dengan status marquee player. Nantinya, marquee player tersebut tidak termasuk ke dalam regulasi kuota pemain asing dan pembatasan usai di atas 35 tahun yang telah disepakati bersama.
"Marquee player pemain top dunia, baik Eropa, dia pernah bermain di Piala Dunia. Dari 3 putaran terakhir Piala Dunia. Namun tidak diwajibkan untuk semua klub," kata Edy di Makostrad, Gambir, Kamis (16/03/17) sore WIB.
Pemain anyar Persib Bandung, Michael Essien, merupakan salah satu marquee player di Liga 1.Edy mengungkapkan, pemain yang terakhir bermain di Piala Dunia 2002 dan sebelumnya, dipastikan tidak bisa disematkan sebagai marquee player.
"Tidak diwajibkan untuk semua klub. Gunanya marquee player memotivasi penyiaran, memotivasi pemain muda Indonesia untuk main bola lebih bagus lagi," ujar pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad tersebut.
Senada dengan Edy, Sekjen PSSI, Ade Wellington juga menjelaskan pernyataan yang serupa. Menurut Ade, pemain dengan label marquee player tak akan terbentur soal regulasi pemain asing maupun pembatasan umur.
"Marquee player tidak termasuk ke dalam regulasi soal pembatasan umur dan pemain asing. Kalau ada marquee player berusia di atas 35 tahun, berarti klub dapat mengontrak 3 pemain lebih dari 35 tahun. Sedangkan untuk kuota pemain asing, akan ditambahkan 1 menjadi 4, jika marquee player masuk," ujar Ade kepada INDOSPORT.
Seperti diketahui, PSSI telah menetapkan regulasi pemain pada kompetisi Liga 1. Setiap klub hanya memperbolehkan merekrut dua pemain asing non Asia dan satu Asia (3+1 termasuk marquee player), membawa lima pemain di bawah umur 23 tahun (tiga wajib starter), dan mengontrak dua pemain di atas umur 35 tahun.