Liga 1 Indonesia

Sindir Regulasi Baru, Pemain Sriwijaya FC Kirim Pesan Pedas untuk PSSI

Jumat, 17 Maret 2017 23:19 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Rizky Pratama Putra
© Muhammad Effendi/Indopsort
TA Musafri memberikan kritik keras soal regulasi pembatasan usia di Liga 1 Indonesia. Copyright: © Muhammad Effendi/Indopsort
TA Musafri memberikan kritik keras soal regulasi pembatasan usia di Liga 1 Indonesia.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah menetapkan kuota pemain asing maksimal tiga pemain, dengan slot 2+1. Artinya, dua pemain asing non Asia dan satu Asia. Akan tetapi setiap klub boleh merekrut pemain asing dengan slot 2+1+1, artinya dua pemain asing non Asia, satu Asia, dan satu pemain yang pernah berkompetisi di level Piala Dunia.

Banyak pihak memprotes hal itu, karena dianggap tidak adil karena akan ada tim yang mempunyai empat pemain asing dan ada yang hanya bisa merekrut tiga pemain saja. Winger sarat pengalaman TA Musafri pun punya pandangan sendiri tentang marquee player ini.

“Jangankan di Indonesia, kompetisi mana saja sebenarnya itu bukan sesuatu yang harus terlalu diperdebatkan. Buat saya itu bagus untuk kompetisi kita,” jelasnya.

Edy Rahmayadi saat mengesahkan regulasi baru di Liga 1 Indonesia bersama perwakilan klub.

Persoalan marquee player menjadi perdebatan sekarang karena PSSI dianggap mengambil keputusan yang tidak bijak. Musafri sendiri berpendapat, pemain bintang dunia harusnya masuk dalam kategori pemain asing.

“Regulasi pembatasan usia maksimal 35 tahun dan diperbolehkan lebih dari dua pemain melebihi batas usia itu juga tidak adil. Buat saya sangat lucu dan dalam undang-undang olahraga itu tidak ada yang namanya batasan usia,” jelasnya.

Hal itu menjadi tidak profesional dan bahkan terkesan dibuat-buat. Di negara yang sepakbola maju seperti Eropa sekalipun tidak ada peraturan pembatasan usia.

“Ini menurut saya menjadi tidak baik secara profesional. Kalau mau untuk menaikkan kualitas mutu pemain muda jelas PSSI harus punya kompetisi kelompok usia,” ungkapnya.

TA Musafri mengkritik keras aturan baru PSSI soal pembatasan usia.

Musafri juga berpendapat bahwa idealnya PSSI memaksimalkan pembinaan usia muda. Hal ini dinilainya akan lebih membibitkan pemain berkualitas di Tanah Air.

“Kalau pemain muda bagus bisa naik ke senior. Banyak pemain muda naik ke level profesional di mana banyak pemain bintang. Tapi pemain seniornya tetap dan bersaing,” jelasnya.

Tapi dengan adanya regulasi pembatasan usia akan membuat perkembangan pemain muda terhambat. Musafri juga mengulik soal kualitas wasit nasional yang menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi PSSI.

“Terakhir masalah kualitas wasit yang lebih harus diperhatikan karena masih jauh dari yang kita harapkan, masih jauh untuk dapat membuat sepakbola kita lebih maju,” katanya.

514