Liga 1 Indonesia

Soal Regulasi Baru Liga 1, Begini Komentar Persija Jakarta

Jumat, 17 Maret 2017 23:37 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Rizky Pratama Putra
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Manager Meeting dan Preskon Liga 1 Indonesia. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Manager Meeting dan Preskon Liga 1 Indonesia.

Gede Widiade ikut mengomentari urusan regulasi pembatasan usia pesepakbola yang memperkuat klub di ajang Liga 1 dan juga transparansi keuangan klub yang berlaga di ajang tersebut. Sebagai informasi, PSSI mewajibkan klub untuk memasukan lima pemain di bawah umur 23 tahun (tiga wajib starter), dan mengontrak dua pemain di atas umur 35 tahun.

"Yang jadi persoalan, klub dengan pihak ketiga, pemain, tempat latihan, sudah tertulis kontrak. Hitam di atas putih. Kalau tidak bayar, kita bisa dipidanakan. Dan sekarang, operator sama klub harus punya ikatan hukum, perjanjian. Saya minta kepastian hukum melindungi kita. Duitnya sih tidak menutup seluruh pembiayaan klub, minimal bisa men-support sebagian kewajiban kita," jelas Gede.

Gede Widiade ikut berkomentar soal transparansi keuangan dan regulasi pembatasan usia di Liga 1.

Gede juga mendorong agar PT Liga Indonesia Baru sebagai operator melakukan perjanjian hukum dengan setiap klub. Hal ini guna melindungi setiap klub terkait masalah finansial.

"Saya minta, dalemnya tahu, kita harus tahu pemilik PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan pemegang saham. Harus ada ikatan hukum dari klub yang berbadan hukum dengan operator yang berbadan hukum juga. Itu aja. Selama ini kan tidak ada, kalau operator tidak bayar, kita tidak bisa apa-apa. Transparansi dan berbadan hukum," tambahnya.

Sementara untuk urusan regulasi, Gede menilai bahwa batasan usia pemain kurang relevan untuk dibatasi. Pasalnya, menurut Gede tidak ada masalah dengan usia meskipun pemain yang dimiliki sebuah klub memberikan kontribusi yang optimal.

"Soal regulasi clear semua. Kalo saya usia tidak ada batasan, mau usia dia 1000 tahun, kalau kontribusi dia ada, nilai  marketing, dan sosok kepemimpinan kenapa tidak kita pakai. Kalau saya pribadi sih seperti itu. Contohnya, kalau dia pemain usia 50, tetapi setiap main membuat dua gol, pasti saya kontrak," tutupnya.