Pelatih Persiba Galau Timnya Jadi Musafir Hingga Akhir Musim

Minggu, 19 Maret 2017 13:39 WIB
Kontributor: Teddy Rumengan | Editor: Ahmad Priobudiyono
© INDOSPORT/Teddy Rumengan.
Pelatih Persiba, Timo Scheunemann. Copyright: © INDOSPORT/Teddy Rumengan.
Pelatih Persiba, Timo Scheunemann.

Persiba Balikpapan dipastikan akan menjadi tim musafir hingga akhir tahun 2017. Pasalnya, Stadion Batakan yang awalnya ditargetkan pembangunannya akan rampung pada bulan Juni mendatang, bisa dipastikan bakal molor.

Menanggapi itu, Pelatih Persiba Timo Scheunemann pun merasa kecewa, karena sempat dijanjikan Agustus Siswanto dan kawan-kawan sudah bisa menggunakan stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu.

“Ini akan menjadi tantangan yang luar biasa. Karena setengah kompetisi saja sudah luar biasa berat menjalaninya. Apalagi sampai akhir tahun. Katanya awalnya Agustus sudah bisa digunakan,” kata Timo.

Apalagi musim ini sudah menggunakan sistem degradasi, sehingga akan sangat berbahaya jika tim kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan itu bermain di Stadion Gajayana, Malang hingga akhir tahun.

“Kami, termasuk manajemen, menginginkan secepatnya bermain di Balikpapan. Bahkan lebih bagus lagi sejak awal kompetisi, bukan bermain di Malang,” ujarnya.

Kondisi terkini pembangunan Stadion Batakan.

Eks penyerang asing Persiba musim 1997 itu menjelaskan, ke Batu Malang cuma menginginkan melakukan pemusatan latihan maupun melakukan uji coba dengan sejumlah tim Liga 1 dan Liga 2.

“Jadi saya maunya bermain di Balikpapan, TC nya kita di Malang. Jadi bukan TC di sini, lalu mainnya di Malang, bukan begitu, kita maunya main di Balikpapan,” ujarnya.

Pelatih berdarah Jerman itu mengatakan, tak ada klub yang mau tim kesayangannya bermain di luar kandang, karena tidak mudah bagi tim melakoni pertandingan tanpa dukungan suporter.

“Jadi bukan hanya Persiba, semua tim juga pasti begitu menginginkan main di kandang. Dan saya sejak awal mau kita main di Balikpapan, karena katanya Agustus,” ujarnya.

Timo mengungkapkan, bermain di kandang dengan dukungan ribuan suporter tentu menjadi keuntungan bagi tuan rumah yang tentu mengejar kemenangan. Sementara bermain di Stadion Gajayana, Malang, akan berat.

“Jadi bukan hanya Persiba, semua tim tentu menginginkan bermain di kandang. Makanya, sejak awal saya maunya bermain di sini bukan di Malang, itu harapan kita. Bermain di sini,” ujarnya.

Kondisi terkini pembangunan Stadion Batakan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Balikpapan tak berani menjamin pembangunan Stadion Batakan yang akan menjadi kandang Persiba akan rampung sesuai target. Karena masih kekurangan dana untuk pembangunan sejumlah fasilitas penunjang.

“Ya, jadwalnya seperti itu (Juni rampung), Hanya saja ada fasilitas yang harus dilengkapi seperti jalan masuk stadion belum tembus, tempat parkirnya belum ada. Kalau lapangan saja bisa (rampung Juni),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Tara Allorante.

Mernurutnya, untuk pembangunan  fasilitas jalan masuk maupun tempat parkir itu masih membutuhkan dana hingga mencapai Rp30 miliar. Sementara bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur hanya sebesar Rp 2 miliar.

“Untuk jalan tembus butuh Rp30 miliar, kita hanya dapat Rp2 miliar dari pemerintah provinsi. Jadi kita masih cari dana tambahan,” ujarnya.

Rancangan desain Stadion Batakan.

Sedangkan kata Tara, sulit untuk dialokasikan dalam APBD Perubahan Balikpapan 2017, karena tahun ini pemerintah kota setempat masih fokus untuk melunasi sisa utang proyek 2016 kepada kontraktor yang belum dilunasi.

Pada 2016 kemarin, Pemerintah Kota Balikpapan terpaksa berutang kepada kontraktor karena mengalami defisit anggaran mencapai Rp800 miliar, setelah Pemerintah Pusat memangkas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.  

“Iya memang kondisi sekarang agak repot, kalau kami dari PU itu usahakan kontrak dari 2016 itu selesai 2017 yang masih banyak belum terbayarkan, jangan sampai kontrak 2016 ditunda lagi sampai 2017. Jadi nanti kita lihat,” terangnya.

Sementara mengenai progres pembangunan stadion, Tara mengungkapkan, sudah masuk dalam pemeliharaan rumput stadion.

“Rumput sudah di tanam, tapi kan nanti di evaluasi oleh ahli rumput, bagaimana kondisi rumputnya. Karena kan teorinya kalau sudah dua kali di cukur, baru bisa digunakan," pungkasnya.

Sudah tiga kali pembangunan stadion molor karena masalah dana, dari sebelumnya ditargetkan Agustus 2016 rampung, namun kemudian molor Desember 2017. Lagi-lagi molor hingga Juni 2017. Namun kemudian kemungkinan molor lagi hingga akhir 2017.