Khalid Massod, Pelaku London Attack Diketahui 'Populer' dan Aktif di Sepakbola Saat Remaja

Sabtu, 25 Maret 2017 15:27 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© thesun.co.uk
Khalid Masood pelaku serangan maut di London. Copyright: © thesun.co.uk
Khalid Masood pelaku serangan maut di London.

Dunia digegerkan dengan serangan teroris di Westminster yang dikenal dengan sebutan London Attack. Pelaku serangan bernama Khalid Masood menewaskan lima orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka. Kini identitas pelaku teror sedikit demi sedikit terungkap.

Tetangga mengakui jika Masood dan keluarganya sebagai pribadi yang tak terlalu membaur dengan masyarakat. Tidak banyak yang mengenalnya sampai akhirnya pria berusia 52 tahun itu mengendarai sebuah mobil SUV di trotoar Westminster Bridge, menabrak puluhan orang hingga ditembak ditempat oleh polisi sesaat sebelum memasuki Houses of Parliament.

Lahir saat Natal, yakni 25 Desember 1964 di Kent, sebelah tenggara Inggris, Khalid Masood terlahir dengan nama Adrian Russell Ajao. Ia kemudian diketahui menggunakan beberapa nama samaran atau alias karena sejumlah kasus kriminal sejak beranjak dewasa.

image article indosportKhalid Masood pelaku serangan maut di London.

Saat masih remaja dulu Adrian Ajao alias Khalid Masood merupakan figur yang senang berpesta dan seorang pemain sepakbola, kata Stuart Knight, mantan teman sekolahnya dulu kepada Press Association.

Knight merupakan teman sejawat Khalid saat itu. Mereka menghabiskan lima tahun di sekolah yang sama, Huntleys Secondary School, sekolah khusus laki-laki. Bahkan keduanya meninggalkan sekolah itu tahun 1981 bersama-sama.

image article indosportMasood sempat aktif di tim sepakbola sekolahnya.

"Dia orang yang sangat baik, menyenangkan, tidak sombong, disukai oleh semua orang disekitarnya. Tak ada hal yang mencurigakan darinya. Dia juga aktif berolahraga, sangat baik di bidang itu. Seingat saya ibunya seorang Kristiani, yang pasti dia adalah orang yang menyenangkan," jelas Knight.

London Attack membuat semua orang terkejut, baik rekan-rekan terdahulunya, sampai tetangga-tetangga yang tak menyangka jika Khalid Masood akan berbuat demikian. Tapi Masood diketahui bukan orang baru di dunia kriminal. Sudah banyak kasus kejahatan yang ia lakukan di masa lampau.

Tahun 2003 adalah terakhir kali Masood terlibat aksi kriminal. Ia ditangkap karena kepemilikan senjata tajam, namun kepolisian tidak memasukannya sebagai tindakan terorisme. Awalnya polisi mengidentifikasinya sebagai Khalid Masood, sebelum akhirnya beralih menjadi Adrian Elms.

image article indosportKhalid Masood.

"Dia tak begitu aktif bersosial dengan tetangga. Tapi dia dan keluarganya terlihat seperti keluarga normal pada umumnya, seperti keluarga Muslim normal. Kami tak pernah mencurigai apapun. Makanya saya terkejut," kata Markoli Gajecka kepada CNN.

Mark Ashdown, teman dekat Masood saat masa sekolah dulu, juga sangat tidak percaya dengan apa yang dialami oleh sahabatnya itu. Keduanya diketahui sebagai kawan sejawat yang 'melakukan kenakalan remaja' bersama-sama.

Ashdown mengatakan jika Ade (sapaan akrab Massod alias Adrian) adalah atlet andalan sekolah dan pesepakbola berbakat. Masood kemudian diketahui seorang penggemar Chelsea sejak lama, dan memainkan alat musim drums di sebuah band bernama Alternative Ad.

"Dia bukan seorang Muslim ketika saya kenal dengannya. Dia sangat populer, itu yang membuat saya senang berada di sekitarnya. Lalu kami sangat dekat, kami tumbuh besar bersama, pesta tiap malam, minum, narkoba, seks bebas, semuanya, itu sungguh gila," kata Ashdown dilansir The Sun.

image article indosportMasood dan Ashdown saat masih berhubungan dekat.

"Mendengar namanya disebut di radio, saya langsung menelpon orang-orang untuk memastikannya, barulah saya teriak, 'Ya Tuhan, itu benar Ade!', saya terkejut sekali," lanjutnya.

"Kami sudah tidak terpisahkan sejak usia 12 tahun. Orang yang meminang bayi saya Lewis 24 tahun lalu adalah orang yang sama yang menabrak orang-orang termasuk anak kecil di Westminster Bridge," kata Ashdown sedih.