Persib Bandung akan melakukan lawatan ke Stadion Teladan, Medan untuk menghadapi PSMS Medan pada Minggu (26/03/17) besok. Laga persahabatan ini ternyata melambungkan ingatan pelatih Persib, Djajang Nurjaman pada romantisme masa lalu akan Stadion Teladan.
Mungkin tak banyak yang tahu jika Stadion Teladan memiliki segudang kenangan di hati pria berkumis tipis yang akrab disapa Djanur. Stadion Teladan merupakan saksi bisu kiprah cemerlang Djanur selagi masih menjadi pemain bersama Mercu Buana di kompetisi Galatama pada periode 1982 hingga 1985.
Berdasarkan kisah Djanur yang dikutip dari Pikiran Rakyat, Stadion Teladan sepanjang sejarahnya tidak hanya menjadi markas milik PSMS, melainkan juga milik Pardedetex dan Mercu Buana.
Djanur menceritakan bahwa dirinya selalu memiliki motivasi berlipat setiap kali merumput di Stadion Teladan. Maklum, sang istri, Miranda Panggabean yang berasal dari etnis Batak, selalu setia menyaksikannya berlaga dari atas tribun stadion.
Salah satu pengalaman lain yang sulit hilang dari ingatan Djanur adalah persaingan sengit antara Mercu Buana dan Pardedex. Pertemuan kedua tim di ajang Galatama kala itu kerap dijuluki sebagai partai derby, yang tak jarang berlangsung panas dan menimbulkan ketegangan antar pemain.
Sayangnya, Mercu Buana tak berumur panjang lantaran bangkrut pada tahun 1985. Djanur pun pulang ke Bandung dan memperkuat Persib. Namun taji Djanur semakin tajam, ia langsung tampil cemerlang dan mengantarkan Persib meraih juara Perserikatan pada musim 1986.
Dari beberapa kenangan di atas, wajar kiranya jika Djanur tak sabar lagi untuk menginjakkan kakinya kembali di Stadion Teladan, Medan. Dan, hal itu segera ia rasakan kembali saat Persib menghadapi PSMS Medan pada Minggu (26/03/17) besok.