Liga 1 Indonesia

Klub Buru Marquee Player, Kapten PBFC: Tidak Penting

Minggu, 26 Maret 2017 13:29 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Twitter@PusamaniaBorneo
Ponaryo Astaman menilai keberadaan marquee player tidak penting. Copyright: © Twitter@PusamaniaBorneo
Ponaryo Astaman menilai keberadaan marquee player tidak penting.

Sejumlah klub Indonesia tengah memburu kehadiran marquee player jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia. Meski berbanderol tak murah, keberadaan marquee player dianggap mampu mendongkel performa serta sisi bisnis klub yang mendatangkannya.

Hal tersebut dianggap menjadi salah satu implikasi yang diraih Persib Bandung usai mendaratkan Michael Essien. Mantan pemain Chelsea, AC Milan, dan Real Madrid ini seakan menjadi magnet baru bagi popularitas Maung Bandung.

image article indosportKedatangan Michael Essien dianggap membantu mendongkrak popularitas Persib Bandung.

Namun tanggapan berbeda datang dari Ponarya Astaman terkait keberadaan marquee player ini. Kapten PBFC tersebut menilai bahwa keberadaan marquee player tidak terlalu signifikan bagi klub Indonesia saat ini.

"Menurut saya secara pribadi, tidak terlalu perlu. Secara teknis marquee player yang terjangkau oleh klub-klub (Indonesia) sekarang sudah lewat peak performance-nya. Dalam arti, tidak dalam level terbaik mereka lagi,” ungkap Ponaryo seperti dikutip dari laman resmi PBFC.

Kehadiran marquee player sendiri dianggap menjadi salah satu ancaman bagi para pemain lokal. Apalagi jatah para pemain muda yang juga bakal tergerus dengan kedatangan marquee player ini.

“Belum lagi dengan adanya marque player otomatis mengurangi jatah pemain lokal juga. Di sinilah ironinya, di saat kita ingin memberi porsi lebih untuk pemain lokal terutama pemain muda,” kata mantan kapten Timnas Indonesia ini.

image article indosportPonaryo Astaman menilai kedatangan marquee player ke Indonesia tidak terlalu membawa dampak signifikan.

Secara bisnis, marquee player juga dianggap tidak terlalu membantu atmosfer sepakbola nasional. Namun, yang harus diperhatikan klub adalah kemampuan klub untuk bisa melunasi gaji para pemainnya.

"Belum lagi harga marquee player yang tidak murah, di saat sekarang di mana klub-klub sedang berpikir menyehatkan neraca keuangan mereka, sangat ironis kalau masih ada klub yang telat membayar gaji di tengah adanya aturan tentang marque player,” pungkasnya