Pemusatan latihan jangka panjang tersebut akan berlangsung hampir sebulan lamanya, dan dilaksanakan di kota Madri dan Velencia. Hal itu merupakan bagian dari persiapan Timnas U-22 sebelum mengikuti ajang Islamic Solidarity Games (ISG) pada 12-22 Mei, kualifikasi Piala Asia U-23 pada Juli dan juga SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus.
Sebelum bertolak ke Spanyol pada 15 April mendatang, manajer Timnas Indonesia, Endri Erawan mengkhawatirkan kendala cuaca di Spanyol.
"Cuaca kayanya menjadi kendala karena di sana lagi musim salju dan suhunya bisa 5 sampai 7 derajat," ujarnya kepada awak media.
"Mudah-mudahan tidak mengganggu anak-anak saat latihan di sana ya," harap Endri Erawan.
Perubahan suhu cuaca menjadi kendala terbesar yang wajib diwaspadai oleh Timnas U-22.Untuk mengantisipasi kondisi cuaca dan perubahan suhu yang sangat berbeda dengan Indonesia, Endri Erawan menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta penyuplai apparel Timnas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemain sesuai situasi dan kondisi.
"Saya minta kepada apparel untuk menyediakan baju-baju lengan panjang dan juga jaket tebal biar dipakai mereka (pemain), jaket musim dingin mudah-mudahan bisa dipenuhi," jelasnya lebih detail.
Endri Erawan juga belum mengkonfirmasi terkait penggunaan lapangan selama Timnas U-22 melakukan pemusatan latihan di Spanyol. Ia menyatakan bahwa belum mengetahui secara pasti biaya sewa lapangan di Negeri Matador, karena semua kebutuhan tersebut sedang ditangani oleh event organizer (EO).
"Latihannya nanti di Madrid dan Valencia. Masalah sewa lapangan saya belum paham ya karena kita pakai EO," tutup pria yang juga merupakan EO dari Mitra Kukar FC tersebut.
Selama berada di Spanyol, Timnas U-22 juga dikabarkan berkesempatan berlatih di kompleks latihan yang selama ini dipakai oleh Timnas Spanyol yakni, La Ciudad del Futbol.
Faktor kedekatan Luis Milla dengan Federasi Sepakbola Spanyol, RFEF disebut membuka kesempatan bagi Timnas U-22 berlatih di La Ciudad del Futbol.