6 Fakta Menarik Carlton Cole: Si Bengal Memilih Persib

Kamis, 30 Maret 2017 05:02 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra
© Getty Images
Carlton Cole resmi bergabung dengan Persib Bandung. Copyright: © Getty Images
Carlton Cole resmi bergabung dengan Persib Bandung.

Persib Bandung telah resmi merekrut Carlton Cole. Pemain asal Inggris ini melengkapi kuota pemain asing Maung Bandung.

Cole terkenal sebagai juru gedor yang tajam di West Ham. Meski di klub terakhirnya, yakni Sacramento Republic ia gagal bersinar terang, namun Persib tak ragu merekrutnya.

Tak hanya itu, nama Cole juga kerap bersinggungan dengan yang namanya hukuman dan denda. Cole juga terkenal bengal dalam berkata-kata di sosial media. Beberapa kali ia membayar hukuman akibat kicauannya yang seringkali mamancing emosi objek yang diserangnya.

Tapi tentu saja datangnya Cole banyak membuat semarak kompetisi Liga 1 Indonesia yang rencananya bakal berlangsung pada 15 April mendatang.

INDOSPORT secara ringan dan singkat merangkum fakta menarik dari pemain kelahiran London 34 tahun silam. Mulai dari merintis karier di Chelsea hingga akhirnya memilih jalan hidup baru dengan bermain di Kota Bandung.

1. Memulai Karier di Chelsea

image article indosportCarlton Cole dapat pelukan dari Albert Ferrer usai mencetak gol bagi Chelsea.

Cole lahir di London pada 12 Oktober 1983. Ia memulai perjalanan karier sepakbolanya di Chelsea. Sebagai pemain junior yang cukup sukses, Cole mendapatkan kontrak profesionalnya pada Oktober 2000.

Cole memulai debutnya di tim utama pada April 2002. Kala itu dia masuk menggantikan Jimmy Floyd Hasselbaink pada laga melawan Everton. Gol pertamanya di Chelsea ia cetak ke gawang Middlesbrough tiga minggu setelah ia melakukan debut.

2. Kurang cemerlang bersama The Blues

image article indosportCarlton Cole tak mengkilap karier sepakbola di Chelsea.

Di Chelsea dirinya kurang berkembang. Meski berangkat dari akademi Chelsea, namun Cole kerap tersingkirkan. Apalagi saat itu Chelsea sedang membangun kekuatan sebagai klub kelurahan dari kecamatan Fulham menjadi klub kaya raya akibat datangnya taipan Rusia, Roman Abramovich.

Cole harus melanglang buana ke Wolverhampton, Charlton Athletic, dan Aston Villa sebagai pemain pinjaman dari Chelsea.

Cole yang kalah bersaing dengan Mateja Kezman dan Didier Drogba akhirnya benar-benar keluar dari Chelsea dan memilih ke London Timur. Di sana ia berseragam West Ham United. Di klub berjuluk The Hammers, Cole menemukan jati diri sebenarnya sebagai pesepakbola sejati.

3. Cemerlang bersama West Ham

image article indosportCarlton Cole jadi idola publik Upton Park.

West Ham dan Upton Park menjadi tempat yang layak bagi Cole. Di sana, ia benar-benar menunjukkan tajinya sebagai penyerang tajam. Cole yang dicap sebagai pemain bertabiat buruk karena perilaku verbalnya kerap meresahkan, mampu menutupi hal tersebut dengan performa fantastis.

Bergabung dengan West Ham pada 2006, Cole jadi langganan pemain utama. Selama sembilan tahun kebersamaannya dengan Hammers, Cole mendapatkan 256 penampilan dan 55 gol.

4. Langganan Timnas Inggris

image article indosportCole jadi langganan Timnas Inggris namun di tim senior tak pernah menjadi pemain inti.

Sejak muda, Cole sudah akrab dengan Timnas Inggris. Mulai dari level Timnas U-19, ia pun melangkah maju dengan membela Timnas Inggris U-20. Lalu pada 2003 Cole langsung melesat ke Timnas Inggris U-21. Di Young Three Lions inilah, Cole menjadi permata muda yang menyilaukan mata.

Di tim junior Inggris tersebut, Cole mendapat penampilan sebanyak 16 kali dengan torehan 6 gol. Catatan yang cukup bagus tersebut plus penampilan gemilang di West Ham membuatnya terpilih menjadi bagian skuat Timnas Inggris senior.

Pelatih Inggris yang kala itu ditempati Fabio Capello pun kepincut dengan Cole. Ia memberikan debut kepada Cole pada pertandingan uji coba melawan Spanyol di Wembley pada 11 Februari 2009. Sayang Cole tak pernah jadi pemain inti, dan hanya membela Inggris sebanyak 7 kali yang semuanya berangkat dari bangku cadangan.

5. Punya tabiat buruk

image article indosportCole kerap berurusan dengan denda.

Carlton Cole banyak berurusan dengan hukuman. Cole pernah diharuskan membayar denda sebesar 20 ribu poundsterling, atau sekitar 330 juta rupiah kepada pihak Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) akibat cuitannya di Twitter saat Timnas Inggris berhadapan dengan Timnas Ghana, dalam laga persahabatan di Wembley pada akhir Maret 2011 lalu.

Saat itu, Cole menulis ‘Orang-orang imigrasi datang mengepung Wembley! Aku tahu itu jebakan, hahahaha!’ sebelum dihapus oleh dirinya sendiri.

Tidak hanya itu, saja, Cole juga sempat menulis ‘Satu-satunya cara untuk keluar dengan aman dari stadion adalah dengan menggunakan jersey Inggris dan mengecat muka Anda dengan warna bendera Saint George!’

Akibat cuitannya tersebut, Cole pun diwajibkan untuk membayar denda kepada FA. Untungnya, Cole mengakui kesalahannya dan membayar denda yang harus dibayar, serta turut melakukan donasi kepada badan amal Ghana untuk anak-anak.

Pada 2015, Cole harus kembali menerima denda sebesar 20 ribu poundsterling atau sekitar 330 juta rupiah, yang harus dibayarkan ke FA. Kali ini ia melakukan ejekan yang kasar kepada fans Tottenham Hotspur, lagi-lagi via media sosial Twitter.

Tak lama berselang, Carlton Cole kembali mendapatkan hukuman, setelah mobil Jaguar V6 Saloon miliknya berjalan di luar kecepatan seharusnya.

Akhirnya, pria yang kini berusia 33 tahun itu mendapatkan hukuman dengan larangan mengemudi selama dua tahun, serta denda sebesar 300 poundsterling, atau sekitar 4,9 juta rupiah.

6. Datang ke Persib setelah mandul di MLS

image article indosportCole mandul di Sacramento Republic.

Setelah mengembara ke Glasgow Celtic pada 2015 Cole pindah ke klub MLS, Sacramento Republic. Di klub berjuluk The Quails itu, Cole hanya bermain empat kali dan nihil gol. Ya, Cole tak bisa menaklukkan gawang lawan alias mandul.

Cole akhirnya resmi mencoba peruntungannya di Liga Indonesia. Cole memilih berkostum Persib Bandung dan siap bekerja sama dengan Michael Essien yang lebih dulu datang ke Bandung.

Berbeda dengan Essien yang dibanderol kontral sebesar 8 miliar rupiah per tahun, Cole ‘hanya’ mendapat kontrak 5 miliar rupiah per tahun. Meski tak sebesar Essien, nilai kontrak Cole tergolong besar untuk ukuran pemain asing yang bermain di Indonesia. Bahkan, nilai tersebut juga sudah cukup bisa membeli dua rumah minimalis di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Tentu saja, kiprah Cole bakal sangat ditunggu oleh bobotoh Persib. Duetnya dengan penyerang Sergio van Dijk diramal bakal jadi ancaman bagi 17 klub Liga 1 lainnya. Terlepas dari catatan baik dan buruknya Cole, sepak terjang sang penyerang bakal jadi perhatian publik sepakbola Tanah Air.

1.2K