Hatem Ben Arfa Kritik Gaya Kepelatihan Mourinho dan Simeone

Rabu, 5 April 2017 15:42 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Dave Winter / Contributor / Getty Images
Hatem Ben Arfa. Copyright: © Dave Winter / Contributor / Getty Images
Hatem Ben Arfa.

Gelandang serang milik Paris Saint-Germain, Hatem Ben Arfa, mengungkapkan bahwa Jose Mourinho dan Diego Simeone sebagai pelatih yang merusak dunia sepakbola. Keduanya dinilai kerap kali menggunakan taktik bertahan untuk timnya masing-masing.

“Beberapa pelatih merasa dirinya mampu menciptakan generasi baru dengan taktik bertahannya. Hal itu dilakukan oleh Jose Mourinho dan Diego Simeone. Itu merusak nilai sepakbola,” ucap Ben Arfa dikutip Daily Mail.

“Namun hal itu tidak terlihat seperti sebuah kesenangan dalam dunia sepakbola. Berbeda dengan gaya kepelatihan Cruyff, yang lebih terbuka dan bebas dalam menggunakan taktiknya,” pungkasnya.

Kedua pelatih di atas merupakan pelatih yang telah dikenal oleh para pencinta sepakbola dunia. Jose Mourinho, terkenal saat dirinya memenangkan banyak trofi bersama dengan Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid.

image article indosportJose Mourinho (kiri) dan Diego Simeone.

Walau begitu, Mourinho kerap kali dikritik perihal gaya bermainnya yang defensif. Begitu juga dengan Simeone, yang terkenal akan taktik defensifnya selama menangani Atletico Madrid sejak Desember 2011 lalu.

Selain itu, dirinya juga berkomentar perihal gaya bermain megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Menurutnya, gaya bermain winger Portugal tersebut sangat mudah ditebak oleh dirinya saat melihat dari layar kaca.

“Ketika saya menonton Ronaldo, saya tidak merasakan adanya emosi. Gaya bermainnya mudah untuk ditebak,” tutupnya.

Hatem Ben Arfa sendiri kini tengah bersaing dengan Lucas Moura, Angel Di Maria, dan Julian Draxler dalam memperebutkan posisi di skuat utama Unai Emery. Pria kelahiran 30 tahun silam itu baru sekali bermain selama 90 menit waktu normal pertandingan.