Aksi terorisme belakangan ini marak terjadi di berbagai belahan dunia. Sebelumnya terdapat aksi penusukan di London, teror bom di Rusia, aksi penabrakan di Swedia, dan kini kembali terjadi aksi teror bom di Jerman. Klub sepakbola Borussia Dortmund kali ini menjadi korban serangan tersebut ketika hendak melakoni laga perempatfinal Liga Champions melawan AS Monaco.
Berdasarkan keterangan media ternama Jerman, Bild, bus yang ditumpangi oleh skuat asuhan Thomas Tuchel itu terkena ledakan bom saat melintasi Hoecshsten, tepatnya di Jalan Wittbrauckerstrasse, yang berjarak 10 kilometer dari Signal Iduna Park.
Atas kejadian tersebut, salah satu pemain Dortmund, Marc Bartra mengalami luka yang cukup parah karena ledakan yang dihasilkan bom berjenis High Explosion (HE) itu. Bartra harus mengalami patah tulang pergelangan tangan dan juga terkena serpihan pecahan kaca.
Menurut kepala polisi Gregor Lange, kejadian tersebut kabarnya sudah direncanakan sebelumnya dan para pemain Borussia Dortmund menjadi target aksi teror tersebut. Gregor menemukan sepucuk surat yang ditemukan di dekat lokasi kejadian dan mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, kepala polisi tersebut enggan mengungkapkan isi dari surat itu lebih lanjut.
"Untuk saat ini masih belum jelas apa motif dari penyerangan tersebut. Tiga bom diledakkan ketika bus yang mengangkut skuat Borussia Dortmund meninggalkan hotel. Kemungkinan pelaku menggunakan pengendali jarak jauh seperti ponsel atau remote control untuk membuka garasi," ujar juru bicara kepolisian, Gunnar Wortmann, dikutip dari Sportsmole.
Saat ini polisi telah mengerahkan segala unitnya untuk mencari tahu siapa dalang di balik ledakan bom tersebut. Kabarnya mereka akan menyisir mobil-mobil yang menggunakan pelat asing yang memiliki keterkaitan aksi teror itu.
Laga antara Borussia Dortmund dan AS Monaco terpaksa harus ditunda dan baru akan kembali dimainkan pada hari Rabu, pukul 18.45 waktu setempat (Rabu, pukul 23.45 WIB).