Liga 1

3 Pemain Muda Arema Ini Dinilai Punya Masa Depan Cerah

Selasa, 25 April 2017 17:45 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ahmad Priobudiyono
© Ian Setiawan/INDOSPORT.
Pemain muda Arema FC, Andrianto saat berduel dengan Otavio Dutra. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT.
Pemain muda Arema FC, Andrianto saat berduel dengan Otavio Dutra.

Kemenangan Arema FC atas Bhayangkara FC dua hari lalu, masih menyisakan certa menarik untuk dikupas. Selain hasil berupa tiga poin pertama di Liga 1 musim ini, kemenangan itu juga memberikan efek positif pada deretan pemain muda di Arema.

Tanpa tiga pilar Timnas U-22 yang menjalani Training Center menuju Sea Games, tim berjulukan Singo Edan itu menurunkan Junda Irawan, Andrianto, dan Muhammad Rafli.
 
Pelatih Aji Santoso tanpa ragu memainkan tiga pemain muda itu untuk menggantikan posisi Bagas Adi Nugroho, Hanif Sjahbandi, dan Nasir. Pasalnya, ketiga pemain yang rataan usianya menginjak 19 tahun itu hebat di level junior, namun miskin jam terbang di level profesional.

Namun, Aji Santoso punya penilaian sendiri terhadap keputusannya memainkan tiga pemain pengisi slot U-22 dalam regulasi baru Liga 1 musim ini.

© Ian Setiawan/Indosport
Aji Santoso (Pelatih Arema FC) Copyright: Ian Setiawan/IndosportPelatih Arema FC, Aji Santoso menilai Junda Irawan, Andrianto, dan Muhamad Rafli punya masa depan cerah bagi Arema FC.

"Kami harus buktikan untuk tidak terlalu bergantung pada satu atau dua pemain. Tanpa Cristian Gonzales dan tiga pemain di Timnas, semua pemain harus siap setiap waktu untuk dimainkan," papar head coach Arema FC itu.

Dan keputusan memainkan ketiganya terlihat tidak salah. Junda Irawan berhasil tampil lugas dengan bermain penuh 90 menit, untuk mengisi bek kanan di babak pertama, lalu pindah ke bek kiri di paruh kedua. 

Rafli, anak SMA yang baru menyelesaikan Ujian Akhir Nasional dua pekan lalu, juga dinilai tampil apik selama 64 menit sebelum digantikan oleh Juan Pablo Pino.

"Dengan jam terbang selama itu, saya rasa sudah luar biasa bagi Rafli," ungkap Aji, terhadap anak didiknya di Asifa tersebut.

Sedangkan Aji punya pandangan berbeda menyikapi singkatnya menit bermain yang dicatatkan Dalmiansyah Matutu. Anak asuh Indra Sjafri di Timnas U-19 itu hanya mencatat 12 menit di lapangan, setelah menggantikan Andrianto dan akhirnya digeser Dendi Santoso memasuki paruh kedua.

"Matutu sudah bagus meski hanya mendapatkan 12 menit di lapangan. Dia masuk dan saya ganti, berdasarkan pada kebutuhan strategi di lini lain. Bukan karena dia belum maksimal," ujarnya.

Meski demikian, eks Pelatih Timnas U-23 itu optimis para darah mudanya bisa terbang lebih tinggi lagi dengan potensi menjanjikan di masa depan.

"Kalau sering diberikan jam terbang, mereka akan terbang lebih tinggi. Yang penting mereka sudah merasakan atmosfer kompetisi dulu," pungkasnya.

551