Tersangkut Kasus Pajak dan Pencucian Uang, Chelsea Terancam Gagal Raih Juara

Kamis, 27 April 2017 19:50 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© GETTYIMAGES
Skuat Chelsea. Copyright: © GETTYIMAGES
Skuat Chelsea.

Chelsea menjadi klub ketiga di Liga Inggris yang mendapat perhatian dari petugas Her Majesty's Revenue and Customs (HMRC) dalam kasus penggelapan pajak dan pencucian uang.

HMRC sendiri merupakan institusi non-kementerian Inggris yang bertanggung jawab dalam pengumpulan pajak. Semula mereka telah menangkap tangan kanan Mike Ashley, Lee Carnley, yang adalah petinggi Newcastle United.

Total ada 5 juta pounds uang panas atau setara Rp85 miliar terkait penggelapan pajak dan pencucian uang dari sejumlah kegiatan finansial yang dilakukan oleh klub-klub di Liga Inggris.

Dari investigasi, dikoreklah informasi baru yang lebih luas, yang menyeret sejumlah nama dari industri sepakbola lainnya. HMRC kemudian mendatangi St. James' Park (kandang Newcastle) dan markas West Ham United, Olympic Stadium (London Stadium).

Petugas HMRC lantas menyatroni kantor Chelsea di London Barat sejak Rabu (26/04/17) pagi kemarin. Namun masih menunggu temuan dari St James' Park dan Olympic Stadium sebelum melanjutkan kasusnya lagi di Stamford Bridge.

"HMRC telah menahan beberapa pria yang bekerja di klub sepak bola profesional. Mereka menjadi tersangka kecurangan Pajak Pendapatan dan Asuransi Nasional. Sebanyak 190 petugas HMRC telah dikerahkan melintasi Inggris dan Prancis hari ini," jelas pernyataan resmi  HMRC.

Mengenai keterlibatan Prancis, rumor menyebut jika penggelapan pajak terkait jual beli transfer antar klub-klub kedua negara tersebut. Klub yang dimaksud adalah Marseille.

Penyidikan masih dilakukan, dan jika Chelsea terbukti bersalah, maka mereka terancam pengurangan poin, yang bisa membuat peluang mereka menjuarai Liga Primer Inggris buyar.